Rabu 25 Oct 2017 06:12 WIB

Halaqoh Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Digelar

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Esthi Maharani
Pondok Pesantren Al Hikam di Beji Depok.
Foto: Rachmat Santosa Basarah
Pondok Pesantren Al Hikam di Beji Depok.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pondok Pesantren Al Hikam menyelenggarakan Halaqoh Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara, sekaligus memperingati Hari Santri Nasional (HSN). Pengajar Pondok Pesantren Al Hikam Hariri Ma'mun mengatakan latar belakang terselenggaranya kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman adanya radikalisasi, ekstremisme dan terorisme yang telah menjadi fenomena global.

"Fenomena ini, bersifat ideologis bersumber ketidak-adilan. Teror adalah lakon dekade ini yang sedang terjadi di bumi, " jelas dia kepada Republika, Selasa (24/10).

Mantan Asisten Almarhum Kyai Hasyim Muzadi ini mengatakan akar penyebab utama tindakan radikal dan teror adalah adanya ketimpangan antara kaya dan miskin yang semakin melebar. "Konflik minoritas dan mayoritas akibat migrasi dari negara-negara Muslim ke negara-negara non-Muslim semakin menambah buruknya keadaan, " jelas dia.

Kegiatan ini nantinya akan berbentuk silatnas, lokakarya, dan workshop dengan fokus topik pesantren dengan Kementrian Pertahanan dalam memperkuat Aswaja dan bela Negara. "Kami berharap pesantren dapat berperan dalam mengantisipasi radikalisme dan terorisme di Indonesia dalam upaya bela negara, " jelas dia.

Selain itu kegiatan ini juga dilakukan untuk mewujudkan Islam Rahmatan lil Alamin dan kebangsaan sebagai rahim peradaban Indonesia sekaligus Meningkatkan peran Pesantren sebagai basis dan benteng bela negara.

Kegiatan yang dilaksanakan hari ini, Selasa (24/10) hingga Selasa (31/10) akan terbagai dalam empat pembahasan diantaranya pertama Elemen dan principle guide line moderasi yang komprehensif dalam perspektif ketatanegaraan. Kedua, Moderasi aswaja bela negara dalam prespektif Syariat Islam. Ketiga, Moderasi aswaja bela negara sebagai acuan pencegahan dini paham radikal dan ekstrem. Keempat Gagasan-gagasan alternatif akseleratif moderasi aswaja bela negara (strategi dan pendekatan pencegahan dan rehabilitasi).

Rencananya narasumber yang akan hadir adalah Dewan Pertimbangan Presiden, Menko Polhukam, Menteri Pertahanan, Menteri Agama, Menteri Sosial, Menteri Pendidikan, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPT, Kepala BNN, MUI atau tokoh agama. Sedangkan pesertanya selain ulama dan cendekiawan juga hadir Pimpinan Pondok Pesantren seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement