REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) akan meningkatkan sosialisasi penggunaan aplikasi Lazismu. Inovasi digital dinilai sangat penting dalam penyaluran dan pengelolaan dana zakat infaq, shodaqoh dan wakaf (ziswaf).
Direktur Utama Lazismu Andar Nubowo menjelaskan saat ini LazisMu sedang mengembangkan aplikasi Lazismu untuk ponsel android dan iOS agar dapat mempermudah masyarakat berdonasi secara digital.
"Kami kembangkan sejak setahun lalu. Kami perbanyak promosi dan sosialisasi untuk aplikasi ini," ujar Andar kepada Republika.
Menurut Andar, digitalisasi sangat penting dalam era sekarang ini. Oleh karena itu pihaknya juga mengembangkan aplikasi komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja manajemen di 200 kantor seluruh Indonesia.
Sementara itu dari sisi penyaluran dana ZISWAF dan dana keagamaan lainnya, LazisMu meratifikasi delapan golongan mustahik (yang berhak menerima zakat) menjadi 13 sasaran. Hal ini dikembangkan berdasarkan isu Muktamar Muhammadiyah, antara lain seperti mengembangkan masyarakat ilmu, tragedi bencana alam, melawan narkoba, perlindungan kaum migran, difabel dan sebagainya.
"Selain itu, LazisMu juga meratifkasi 17 tema dalam Sustainable Development Goals (SDGs) untuk disesuaikan dengan program-program LazisMu," kata Andar.
Terkait dana ZISWAF, per Oktober 2017 LazisMu telah menghimpun lebih dari Rp 600 miliar dana dari donasi masyarakat, nilai ini tumbuh signifikan dari tahun lalu yang sebesar Rp 404,6 miliar. Penghimpunan dana terbesar yaitu dana kurban sebanyak Rp 550 miliar, dan dana zakat saat Ramadhan sebanyak Rp 78,6 miliar. Sedangkan dana kemanusiaan untuk bantuan etnis Rohingya tercatat terkumpul sebanyak Rp 20 miliar dalam waktu sebulan. Hingga saat ini LazisMu masih menerima donasi untuk Rohingya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika