REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umumnya orang memiliki keterikatan pada negeri tempatnya dilahirkan. Salah satu cirinya ialah mereka memiliki kecintaan terhadap tanah air.
Di Indonesia, kaum Muslimin cukup akrab dengan ungkapan "cinta tanah air adalah bagian dari iman" atau "hubbul wathan minal iman." Bahkan, sebagian mengira bahwa ini adalah sebuah hadis dari Nabi Muhammad SAW.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Syafiq Mughni mengatakan, "hubbul wathan minal iman" sesungguhnya tidak berasal dari Alquran maupun hadis. Lebih lanjut, ada konteks historis di balik ungkapan tersebut.
Menurut Prof Syafiq, munculnya kata-kata itu berasal dari situasi dunia Arab pada akhir abad ke-19 Masehi. Hal itu terutama pada kondisi di negeri Syam---kini Suriah.
Pada waktu itu, muncul gerakan nasionalisme Suriah. Para pendukungnya kerap menggunakan "hubbul wathan minal iman" untuk menyemangati sesama mereka.
Prof Syafiq menerangkan, seorang misionaris Kristen, Butrus al-Bustani, adalah yang pertama kali mencetuskan slogan itu. Sosok ini pun masyhur di dunia Arab pada masanya.
“Butrus al-Bustani seorang misionaris Kristen yang sangat terkenal di dunia Arab. Beliau memperkenalkan slogan 'hubbul wathan minal iman,' 'cinta tanah air adalah bagian dari iman.' Slogan ini bukan dari teks Alquran maupun hadis Nabi SAW," kata Prof Syafiq dalam acara pengajian PP Muhammadiyah, dikutip Republika dari laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (9/7/2025).
Tak hanya rohaniawan, Butrus al-Bustani pun dikenal sebagai tokoh nasionalis Suriah pada akhir abad ke-19. Menurut Prof Syafiq, pemuka Nasrani itu menjadi pelopor gerakan pembaharuan (an-nahdlah) di kawasan Suriah yang kala itu masih berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Turki Utsmaniyah.
Sebagai bentuk penolakan terhadap sektarianisme, lanjut Syafiq, Butrus lantas memperkenalkan slogan cinta tanah air. Ini sebagai landasan perjuangan kolektif yang bersifat lintas agama dan golongan.
View this post on Instagram