Ahad 08 Oct 2017 21:10 WIB

Jumlah Guru Ngaji di Purwakarta Meningkat Setiap Tahunnya

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agung Sasongko
Guru mengajarkan mengaji.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Guru mengajarkan mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, mengklaim setiap tahunnya jumlah guru ngaji di wilayah ini bertambah. Saat ini, jumlah guru ngaji mencapai 5.005 petugas. Sedangkan, pada 2012 lalu jumlahnya hanya 3.117.

Penambahan jumlah guru ini, menjadi salah satu indikator meningkatnya minat masyarakat untuk menjadi guru agama.Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, guru ngaji ini tersebar di 192 desa dan kelurahan. Mereka, biasa mengajar agama di mushala, masjid maupun majelis ta'lim.

Keberadaan guru ngaji ini sangat penting. Sebab, mereka merupakan ujung tombak pendidik di lingkungan masyarakat."Mereka guru agama, pendidik yang sangat dibutuhkan masyarakat," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Ahad (8/10).

Para guru agama ini, lanjut Dedi, tetap mengabdi pada negara. Meskipun status mereka bukan ASN ataupun tenaga kontrak. Bahkan, dulu para guru ngaji ini hanya di beri kadedeuh oleh pemkab. Itupun nilainya tidak besar. Namun, mereka dengan sukarela tetap mengajar agama di lingkungannya.

Saat ini, sambung Dedi, para guru ngaji ini mendapat honorarium. Per bulannya mencapai Rp 1 juta. Honor tersebut, memang belum sebanding dengan tugas mereka yang berat. Akan tetapi, kemampuan APBD baru segitu. Mengingat, saat ini lebih dari 60 persen APBD Purwakarta diprioritas kan untuk pelayanan publik.

"Kedepan, bila kemampuan APBD-nya memungkinkan tidak ada salahnya menaikan honor para guru ngaji ini," ujar Dedi.

Sementara itu, Kabag Kesra Setda Purwakarta, Asep Surya, mengatakan, setiap tahunnya jumlah guru ngaji mengalami kenaikan. Pada 2013 lalu, jumlahnya hanya 3.117 orang. Kemudian, pada 2014 bertambah, jadi 4.217 orang. Pada 2015, bertambah lagi jadi 4.619 orang.

Pada 2016 lalu, jumlahnya menjadi 5.005 orang."Jumlah guru ngaji ini, tercatat baik di pemkab maupun kementerian agama setempat," ujarnya. Bahkan, lanjut Asep, saat ini ada juga guru ngaji khusus yang diperbantukan di sekolah-sekolah. Mereka, merupakan guru rohani.

Untuk guru agama Islam, khusus mengajarkan mengenai baca dan tulis AlQuran. Serta, membaca kitab kuning. Sedangkan, guru rohani agama lain, mengajarkan mengenai kitab masing-masing. "Jumlahnya ada 600 guru. Mereka juga tercatat di Dinas Pendidikan setempat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement