REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota Pontianak memberikan santunan kepada 360 guru mengaji secara tradisional di daerah itu yang telah menjalankan tugas mendidik umat untuk mengenal Alquran.
"Pemkot Pontianak telah menyalurkan bantuan operasional kepada 360 guru ngaji tradisional se-Kota Pontianak. Masing-masing guru ngaji menerima bantuan sebesar Rp1,8 juta per tahun," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian di Pontianak, Rabu (3/4/2024).
Ia menjelaskan keberadaan guru mengaji secara tradisional hingga saat ini dirasakan masih dibutuhkan guna memberikan pembinaan spiritual bagi masyarakat, khususnya umat Islam.
"Sebagai bentuk perhatian terhadap guru ngaji tradisional yang telah menjalankan tugas mulia tersebut bantuan operasional," kata dia.
Ia berharap, bantuan tidak dilihat dari besaran nilainya, tetapi niat baik Pemkot Pontianak, sebagai wujud kepedulian terhadap guru mengaji secara tradisional atas pengabdian diri dalam menyebarkan nilai-nilai keagamaan.
“Bentuk perhatian ini meski dilihat masih terbatas tetapi inilah yang bisa diberikan oleh Pemerintah Kota Pontianak. Semoga bantuan ini dapat meringankan para guru ngaji dalam melaksanakan tugas mulianya," kata dia.
Menurut dia, jika melihat jumlah penduduk Kota Pontianak 679.818 jiwa, memang tidak sebanding dengan jumlah guru mengaji yang ada.
Terlebih, katanya, mayoritas penduduk Kota Pontianak beragama Islam.
Oleh karena itu, katanya, perlu regenerasi guru mengaji untuk keberlanjutan mengajarkan baca tulis Alquran.
“Mudah-mudahan jumlah guru ngaji di Kota Pontianak terus bertambah dan saya atas nama Pemkot Pontianak juga mengucapkan terima kasih kepada guru ngaji yang telah mengajarkan Alquran kepada murid-muridnya, semoga pahala bapak ibu terus mengalir,” ujarnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Pontianak Iwan Amriady mengatakan kegiatan itu untuk merealisasikan bantuan kepada guru mengaji secara tradisional sebagai penghargaan dan pembinaan pemkot terhadap kegiatan yang dilakukan mereka secara sukarela, yakni mengajar baca tulis Alquran.
Ia mengemukakan tentang pentingnya umat Islam memiliki kemampuan yang baik dalam baca tulis Alquran, sebagai upaya memenuhi kebutuhan spiritual dan pemahaman ajaran agama.
“Kita berharap guru ngaji tradisional dapat terus mempertimbangkan aspek keberlanjutan, peralihan antargenerasi untuk melahirkan guru-guru ngaji yang baru di Kota Pontianak pada masa mendatang,” kata dia.