Senin 18 Sep 2017 17:15 WIB

Membangun Masjid di Kutub Utara

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Masjid Inuvik di Kutub Utara
Foto: afp
Masjid Inuvik di Kutub Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring perjalanan waktu, populasi Muslim di lingkar Kutub Utara bertambah. Melihat kondisi tersebut, muncul gagasan untuk membangun masjid.

Pada tahun 2010, komunitas Muslim di Iqluit, Nunavut, Kanada telah meresmikan masjid baru. Masjid baru tersebut tak sekadar tempat ibadah tetapi juga menjadi sarana pendidikan Islam dan food bank (bank makanan).

Awal pertama kali diusulkan tahun 2009 tak banyak antusiasme dikalangan Muslim. Alasannya kebanyakan Muslim adalah pekerja migran. "Kita datang dan pergi," kata Syed Asif, imigran asal Pakistan, seperti dilansir Alarabiya.

Penggalangan dana kemudian dilakukan. Negosiasi alot dijalan ihwal pembebasan tanah dan zonasi. "Dengan mendirikan masjid ini, kita mengatakan satu hal: kita sekarang adalah bagian dari komunitas Iqaluit," kata Hussain Giusti, general manager Yayasan Zubaidah Tallab, yang bersama dengan Asosiasi Nunavut Islam membangun masjid dengan biaya $ 800.000.

Guisti juga mengatakan bahwa masjid baru tersebut akan mendorong lebih banyak keluarga Muslim untuk pindah ke daerah tersebut.

"Masjid ini tidak hanya untuk sholat, tapi untuk mendidik anak-anak kita, keluarga kita," kata Muhammad Wani, wakil presiden Asosiasi Nunavut Islam, yang menyebut masjid baru tersebut "sebuah mimpi yang menjadi kenyataan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement