Jumat 26 Feb 2016 06:43 WIB

Muslim Kutub Utara Bangun Masjid Kedua

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Islam di Kutub Utara
Foto: Youtube
Islam di Kutub Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Muslim di Kutub Utara meresmikan masjid kedua. Dilansir dari Breitbart, Kamis (25/2), masjid yang didirikan di Iqaluit tersebut akan menjadi masjid berikutnya yang didirikan di Kutub Utara menyusul masjid dari jurnalis Saudi di Inuvik 2010 lalu.

Masjid baru tersebut diresmikan Jumat (19/2) pekan lalu. Ke depannya rumah ibadah itu juga akan menjadi pusat komunitas untuk 100 Muslim di Iqaluit. Masjid itu pun akan membuka pintu mereka bagi orang-orang yang ingin belajar tentang Islam sekaligus menyediakan makanan gratis bagi mereka yang membutuhkan.

"Dengan mendirikan masjid ini, kami menyatakan bahwa kami sekarang adalah bagian dari komunitas Iqaluit," ujar General Manajer Yayasan Zubaidah Tallab,Hussain Giusti, salah satu organisasi yang berperan dalam pembangunan masjid tersebut.

Pembangunan masjid di Kutub Utara ini, tambah Giusti, dapat menyampaikan pesan bahwa masjid dapat dibangun di manapun. "Jika Anda bisa membangun masjid di Iqaluit, Anda bisa membangunnya di tempat manapun di planet ini," tutur Giusti.

Awalnya ide pembangunan masjid yang muncul tahun 2009 ini tidak mendapat respon antusias di tengah-tengah komunitas Muslim. Mereka, kata salah satu anggota proyek, menganggap tak terlalu memerlukan masjid di Iqaluit. Mereka merasa sebagai komunitas tidak tetap di koa tersebut.

Masjid pertama di Kutub Utara adalah prakarsa jurnalis Arab Saudi, Hussein Qasti. Masjid tersebut dinamai Masjid di Ujung Dunia. Berjarak 125 mil dari Kutub Utara, masjid di Inuvik, Kanada itu menjadi rumah ibadah bagi 75 hingga 80 Muslim daerah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement