Ahad 17 Sep 2017 17:03 WIB

Usia Senja dan Semangat Belajar Quran di Madrasah Azainiah

Rep: mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah ibu Muslimah belajar Alquran.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sejumlah ibu Muslimah belajar Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak ada kata terlambat untuk belajar membaca Alquran. Seperti para santriwati di Madrasah Azainiah yang keseluruhan adalah ibu-ibu dengan usia antara 40 hingga 60 tahun ke atas. Mereka semangat untuk bisa membaca Alquran. Para santriwati merupakan warga yang bermukim di sekitar Masjid Jami’al Makmur, di Tanah Abang, Jakarta.

“Saya belum bisa membaca Alquran dengan lancar hingga saat ini,” curahan hati dari nenek Kartini (64 tahun). Penjual pakian bekas yang tinggal di Kampung Bali, Tanah Abang. Kini dirinya tengah belajar membaca Alquran di Madrasah Azainiah.

Kartini yang tinggal seorang diri di Jakarta merasa penting untuk dapat membaca Alquran. Di hari tuanya, ia ingin lebih mendekatkan diri dengan sang Pencipta.

“Waktu kecil saya ngaji di kampung, tempat kelahiran saya di Lasem, Rembang, JawaTengah. Namun jaman dahulu gurunya hanya mengira-ngira. Kami hanya suruh mengikuti apa yang dikatakan guru. Lama kelamaan saya tidak lagi mengaji, hingga akhirnya lupa ,” katanya, Jumat (15/9).

Meski usia tak lagi muda, Nenek Kartini bertekad untuk dapat membaca Alquran. Saat ini dirinya sudah mencapai Iqra jilid 5. Ia akan mengejar ketertinggalannya dengan belajar di Madrasah Azainiah. “Saya harus bisa membaca Alquran. Mosok anak-anak kecil sudah pintar membaca sedangkan saya belum,” ujarnya sembari tertawa.

Sama halnya dengan Nenek Kartini, seorang Santriwati yang tinggal di Gang Masjid, Tanah Abang, Sriyati (40 tahun) mengaku merasa senang belajar di madrasah Azainiah. Ia sangat bersyukur kini dirinya telah mampu membaca Alquran.

“Kalau untuk ngaji tausiah itu banyak, kita bisa dapat dimana-mana. Tapi untuk ngaji Iqra dan Alquran yang diperuntukkan ibu-ibu itu langka,” kata Sriyati.

Para santriwati mengaji di Masjid Jami’al Makmur dengan jadwal di hari Rabu, Jumat, dan Ahad. Banyaknya santriwati yang mengaji, maka dibagi 2 kelas yakni sore dan malam. Madrasah Azainiah didirakan pada tahun 2010.

“Awal mula muculnya Madrasah Azaniah ini, kami perihatin dengan ibu-ibu di sekitar Masjid Jami’al Makmur yang belum bisa membaca Alquran.  Maka saya dan dua teman saya mengajak ibu-ibu untuk belajar membaca Alquran,” kata Zakia, salah satu pengajar di Madrasah Azainiah.

Ia mengharapkan, ke depannya ibu-ibu yang belajar di Madrasah Azainiah dapat membaca Alquran secara lancar. "Tak ada kata terlambat untuk belajar Alquran. Dan Alhamdulillah, masih ada semangat dari ibu-ibu yang ingin belajar Alquran di sini," tuturnya.  Mgrol97

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement