Jumat 15 Sep 2017 10:09 WIB

Bagi Anak Klaten Buku Masih Menjadi Jendela Pengetahuan

Anak--anak Desa Berdaya Majegan, Klaten, masih menikmati buku sebagai jendela untuk mendapatkan informasi.
Foto: Rumah Zakat
Anak--anak Desa Berdaya Majegan, Klaten, masih menikmati buku sebagai jendela untuk mendapatkan informasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Menapaki tahun-tahun teknologi, buku menjadi semakin tersingkir karena internet. Apapun keingintahuan seseorang, hanya tinggal ketik di mesin pencarian, maka akan segera mendapatkan jawabannya.

Istilah buku adalah jendela dunia merupakan istilah yang dijumpai sebelum teknologi berkembang dan informasi didapat dengan mudah saat ini. Di balik pesatnya perkembangan teknologi saat ini, perlu adanya pembinaan kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk hal-hal positif.

Namun pada Rabu (13/9) sore, pemandangan berbeda didapat di era serba digital ini. Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat Dodik Haryadi, berkunjung ke taman baca. Meskipun belum bisa rutin, namun kedatangan fasilitator dengan buku barunya menjadi daya tarik tersendiri bagi anak anak yang hadir di sana.  

Taman baca di Desa Berdaya Majegan merupkan taman baca hasil sinergi Rumah Zakat dengan Perpustakaan Desa Majegan dan Perpuseru. Anak anak tampak senang dan bergembira. Salah satu anak bahkan mengaku terinpirasi dengan buku yang dibacanya. “Saya ingin menjadi wanita idola,” kata Eni setelah membaca buku berjudul Menjadi Wanita Idola.

Dengan apa yang terjadi di rumah baca tersebut terbukti, buku masih menjadi jendela dunia. Banyak yang masih membutuhkan buku untuk menjadi jendela pengetahuannya. Beberapa anak yang tak bisa membaca, menggunakan ilustrasi gambar pada buku untuk belajar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement