Senin 28 Aug 2017 16:43 WIB

Muslimah Berhijab Sulit Dapatkan Pekerjaan di Slovenia

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Faila Pasic Bisic, Muslimah Slovenia.
Foto: worldbulletin.com
Faila Pasic Bisic, Muslimah Slovenia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian Muslim di Slovenia saat ini merupakan etnis Bosnia yang berasal dari Sandzak. Selain itu, 11 persen di antara mereka berasal dari Albania. Sisanya berasal dari Kosovo, Macedonia, Roma, dan Montenegro.

Setelah merdeka, Slovenia adalah negara sekuler. Konstitusi 1991 menye butkan adanya kebebasan memeluk agama dan pemisahan negara dengan komunitas keagamaan. Tahun 2007 undang-undang kebebasan beragama disahkan untuk menggantikan konstitusi era komunis. Dengan kebijakan tersebut, komunitas agama apa pun dapat diakomodasi.

Pemerintah mengalokasikan dana kegiatan dan pemberdayaan untuk umat Islam. Pemerintah pun wajib memberikan jaminan sosial bagi pegawai agama, termasuk imam yang terdaftar dalam komunitas Islam. Mereka juga dapat bekerja di institusi pemerintah. Mereka mendapat penghasilan dari pemerintah.

Muslimah paruh baya di sana banyak menggunakan jilbab tradisional. Sedangkan, yang muda lebih banyak menggunakan jilbab berwarna-warni dan dengan gaya 1990-an. Namun, kebanyakan wanita Muslimah masih belum berjilbab. Mereka masih menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat Eropa yang tidak menutupi aurat.

Di Slovenia tidak ada hukum yang mengatur cara berpakaian, khususnya bagi Muslim. Begitu juga pemakaian jilbab di sekolah. Hanya saja, berjilbab masih menjadi hambatan bagi Muslimah untuk mendapatkan pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement