REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal, Pendiri dan Ketua Gerakan Alisya Nurul Baqi komit berdakwah total. Niatnya sederhana, yakni mengimplementasikan keputusannya menjadi Muslim.
"InsyaAllah, dengan hidayah yang diberikan, saya ingin berbagi dengan siapapun," kata dia, dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, belum lama ini.
Tak terhitung, inisiatif dilakukannya guna mewujudkan niatnya itu. Seperti konsultasi mualaf 24 jam dan memberangkatkan marbot, mualaf, dan dhuafa pergi umrah.
"Hanya ada ucapan rasa syukur kepada Allah," kata dia.
Belum lama ini, Alisya juga aktif menggelar tabligh akbar di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia. Melalui tabligh akbar ini, Alisya ingin berbagi dengan anggota polisi bagaimana memantapkan keimanan guna menjadi bekal bagi mereka ketika bertugas.
Alisya juga, berbagi waktu guna share inspirasi kepada masyarakat seperti menyambangi lapak-lapak pemulung dan juga dinas sosial di Jakarta Selatan. "Ini hanyalah permulaan, nanti saya akan jalankan ke luar daerah," kata dia.
Alisya menyadari, dakwah yang dilakukannya sempat terhenti karena fokus berdakwah di bidang travel. Namun, hidayah datang kembali sehingga Alisya kembali untuk berdakwah. "Allah berikan jalan buat saya. Saat ini, saya dedikasikan diri untuk berdakwah kepada orang-orang yang tidak mampu untuk memberi motivasi dan inspirasi," kata dia.
Belum lama ini pula, Alisya mendapat penghargaan dari dari sebuah lembaga yang menyematkannya perempuan yang menginspirasi. Ihwal penghargaan itu, Alisya mengaku bersyukur. Baginya, penghargaan itu menambah kekuatan untuk terus komitmen berdakwah
"Hikmah yang Allah berikan untuk menaikan derajat itu banyak ujian," kata dia.