REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Laznas BMH bersama Departemen Koperasi dan Kewirausahaan Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah menggelar acara Pelatihan Baitut Tamwil Hidayatullah (BTH) selama 4 hari (2 - 5 Dzulhijjah 1438 H/ 24 - 27 Agustus 2017 M) di Kampus Utama Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat.
Acara yang bertujuan mempersiapkan calon pengelola BTH itu dihadiri oleh 40 peserta. Mereka merupakan utusan dari delapan kampus utama Hidayatullah se-Indonesia, dan satu kampus madya dari Bontang, Kalimantan Timur.
Direktur Operasional BMH Megapolitan Ade Syariful Allam yang sekaligus panitia acara menjelaskan, event ini merupakan wujud nyata dari pelaksanaan program ekonomi produktif.
“BTH merupakan derivasi dari bentuk impelementasi program ekonomi produktif BMH secara nasional. Dan, ini media yang sangat efektif untuk ke depan menggerakkan program pemberdayaan dan kemandirian umat sekaligus,” kata Ade Syariful Allam dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/8).
Ia menambahkan, BMH mendirikan instrumen lembaga pemberdayaan berbentuk Baitut Tamwil Hidayatullah. “Hal itu sebagai wujud dukungan terhadap program-program pemberdayaan masyarakat ekonomi kecil-dhuafa berbasis syariah," imbuhnya.
Kepala Departemen Koperasi dan Kewirausahaan DPP Hidayatullah Hamzah Akbar menegaskan, target jangka pendek dari pelatihan BTH ini adalah lahirnya pegiat micro finance di seluruh Indonesia.
"Pelatihan ini diharapkan melahirkan para pegiat ekonomi di bidang micro finance yang dapat mendorong bergeliatnya gerakan ekonomi real di tengah-tengah masyarakat,” kata Hamzah.
Ia menambahkan, usai pelatihan ini diharapkan semua peserta segera mendirikan Baitut Tamwil di daerah-daerah secara profesional. “Dengan demikian, upaya menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat secara konkret bisa segera dimulai dan terus dikembangkan melalui BTH ini," tuturnya.