REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Masjid Alumni IPB hari ini akan kembali menggelar kajian ekonomi syariah. Acara tersebut diadakan di Masjid Alumni IPB, Botani Square Bogor, Jawa Barat, Senin (14/8), ba’da Maghrib.
Seperti biasanya kajian ekonomi Islam diisi oleh Ustadz Thuba Jazil bin Damanhuri. Ia adalah dosen Bisnis dan Manajemen Islam STEI Tazkia, dan Peneliti Senior CIBEST IPB.
Ketua DKM Masjid Alumni IPB Iman Hilman mengatakan, pada kajian kali ini Ustaz Thuba Jazil akan mengupas materi tentang islamisasi ekonomi. “Ustaz Thuba Jazil akan membahas tentang Islamisasi ekonomi: madzhab ekonomi umat. Kami mengundang kaum Muslim untuk menghadiri kajian ekonomi syariah tersebut. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis,” kata Iman Hilman kepada Republika.co.id, Senin (14/8).
Dalam pengantar bahan kajian Islamisasi ekonomi tersebut, Ustaz Thuba mengemukakan, ilmu ekonomi islam merupakan salah satu produk dari gagasan para cendekiawan Muslim dalam Islamisasi ilmu pengetahuan (Islamization of knowledge) yang diusung oleh dua pemikir dimulai pada tahun 70-an yaitu Syed M. Naquib Al-Attas dan Ismail Raji Al-Faruqi. Keduanya merupakan penggagas pioneer dalam Islamisasi ilmu pengetahuan.
Thuba menambahkan, dalam proses konstruksi disiplin ilmu ekonomi islam, minimal dilakukan dengan dua pendekatan (Haneef 2009): Pertama, evaluasi kritis disiplin ilmumoderen dengan menguraikan aspek-aspek yang tidak sesuai dengannilai-nilai Islam. Kedua, evaluasi kritis tradisi inteletual Islam (turāts)dengan merelevansikannya sesuai dengan kebutuhan kontemporer.Keduanya memerlukan kritik yang mendalam terhadap situasi umat saat kini dan masa lalu (Haneef, 2009).
Namun demikian, patut menjadi catatan pula bahwa usaha Islamisasi Ilmu Ekonomi bukanlah ‘gabungan yang kasar’ antarakedua tradisi ilmiah: ekonomi barat dan khazanah intelektualitasIslam (turāts) dengan copy and paste yang dianggap sesuai dan tidak sesuai. “Islamisasi ilmu ekonomi bermaksud membangun kembali ilmu ekonomi dalam kerangka epistemologi Islam,” tutur Thuba Jazil bin Damanhuri.