Selasa 01 Aug 2017 21:13 WIB

Idul Adha, Sahabat Yatim Distribusikan Bakso Kurban

Pembuatan bakso.
Foto: Dok Sahabat Yatim
Pembuatan bakso.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG  --  Lembaga sosial Sahabat Yatim Indonesia mengelola kurban menjadi lebih praktis menjadi bakso kurban. Bakso kurban (Soban) merupakan alternatif pendistribusian kurban menjadi lebih praktis dan juga dapat menjangkau hingga ke pelosok.

Soban juga diharapkan mampu memenuhi gizi anak yatim, janda dan dhuafa di daerah binaan Sahabat Yatim.  "Masyarakat juga tidak perlu repot lagi dalam mengelola kurban,  sebab Soban sudah siap dimakan dan higienis. Masyarakat tidak perlu repot-repot memotong, mencuci dan memasak lagi yang bisa jadi memakan biaya tambahan yang dianggap memberatkan," kata Direktur Sahabat Yatim, Ikhsan  dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (1/8).

Menurutnya, program Soban ini juga dilatarbelakangi dari anak-anak yatim dan dhuafa juga keluarga banyak menggemari produk olahan bakso ini. Dengan adanya program Soban,  kurban yang biasanya hanya bisa dikonsumsi pada hari H-Idul Adha dan hari tasyrik, kini bisa lebih optimal, tepat sasaran dan tahan lama.

"Seperti kita ketahui, potensi daging kurban bisa mencapai jutaan ton per tahunnya. Namun sangat disayangkan jika jutaan ton daging itu harus segera dihabiskan," kata dia.

Ikhsan mengungkapkan, kurban Sahabat Yatim  meningkat setiap tahun. Pada tahun ini, target lebih dari 100 ekor sapi yang akan disalurkan. Sebagian daging kurban akan dijadikan Soban, sementara sebagian lainnya dibagikan langsung ke masyarakat sekitar juga untuk program Nyate Bareng Yatim.

Pendistribusian Soban nantinya tak hanya untuk anak yatim, janda dan dhuafa binaan, tapi juga dapat disalurkan ke berbagai pesantren yang berada di pelosok daerah. Pendistribusian ini nantinya akan dimulai di daerah tertinggal seperti di Kabupaten Tanggerang, Banten,  dan daerah sekitar binaan Sahabat Yatim.

Program Soban  yang dijalankan oleh lembaga Sahabat Yatim, juga mengandung unsur pemberdayaan untuk usaha kecil di sekitar daerah binaan. Menurut  Ikhsan, pihaknya menggandeng usaha kecil penggilingan bakso, usaha kecil pencetakan bakso dan juga usaha kecil pembuatan bakso secara manual."Alhamdulillah sudah kali ketiga kami menggandeng usaha kecil seperti ini dan diharapkan akan lebih mapan," ujarnya.

Ia menjelaskan, Soban bertujuan agar daging kurban menjadi produk olahan yang tahan lama. Dengan begitu, dua tujuan mendasar kurban dapat tercapai, yakni menyantuni kaum miskin dan memberdayakan ekonomi masyarakat.

“Kurban tetap dipotong sesuai hukum berkurban yakni sampai hari ketiga Idul Adha. Namun, jangkauan penerimanya lebih luas dan tidak terkendala ruang atau komunitas di sekitar rumah orang yang berkurban,” papar Ikhsan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement