Rabu 26 Jul 2017 19:00 WIB

Edaran Shalat Berjamaah Tanda Kebangkitan Semangat Umat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Umat muslim Bali shalat berjamaah di sebuah masjid di Denpasar, Selasa (6/6).
Foto: Made Nagi/EPA
Umat muslim Bali shalat berjamaah di sebuah masjid di Denpasar, Selasa (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri lembaga dakwah iHaqi, Ustaz Erick Yusuf menyebut surat edaran untuk shalat berjamaah di berbagai daerah Indonesia sebagai tanda kebangkitan umat Islam. Baru-baru ini, Tangerang mengikuti jejak sejumlah wilayah lain untuk menyerukan shalat berjamaah di masjid.

"Ini kebangkitan umat, ini tandanya giroh umat meningkat, harga diri, kemuliaan naik, masyarakat sudah mulai memahami agamanya," kata dia, Rabu (26/7). Hal ini, tambahnya, harus disambut dengan baik dan terus didukung agar lebih banyak daerah lain mengikuti.
 
Ustaz Erick mengatakan umat Islam di Indonesia memang harus kembali belajar berjamaah. Salah satu caranya adalah dengan shalat bersama-sama di masjid. Dengan berjamaah, maka persatuan dan kesatuan akan tercipta.
 
"Ini memang harus latihan agar muncul kebiasaan," kata dia. Saat ini, bangsa mudah terpecah karena masyarakatnya dinilai kurang bersatu dan kurang berjamaah. Padahal dengan berjamaah kekuatan umat akan berlipat.
 
Ustaz Erick juga menilai faktor pemimpin sangat berpengaruh. Pemimpin Muslim akan mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakatnya untuk mencapai tujuan yang lebih baik. "Kedamaian muncul di negeri ini jika setiap muslim mengerti agamanya, adil, bahkan orang-orang non-Muslim pun akan merasakan manfaatnya," kata dia.
 
Surat edaran untuk shalat berjamaah sudah dikeluarkan sejumlah daerah sejak awal tahun lalu. Seperti Bandung, Riau, Cirebon, Bone, Purbalingga, Situbondo dan lainnya. Ustaz Erick berharap akan lebih banyak daerah lain menyusul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement