Selasa 04 Jul 2017 05:37 WIB

Annette Bellaoui, Ateis yang Memilih Risalah Muhammad

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: cbslife.dk
Muslimah Denmark

Mereka masih belum mengerti alasan Bellaoui menjadi Muslimah. Mereka menga ta kan Bellaoui telah mengkhianati Den mark dengan budayanya yang bebas. Dia dianggap bodoh karena tidak patuh dengan budaya yang telah mengakar. Orang lain juga berpendapat sama seperti politisi Denmark, yang hanya berasumsi bahwa Muslimah berjilbab atau Muslim pasti seorang teroris.

Tidak hanya dari keluarga, politisi dan lingkungan sekitar, bahkan dia juga harus menghadapi keraguan dari sesama Muslim melihat latar belakang etnisnya. Bellaoui dianggap hanya berpura-pura memeluk Islam karena tidak lahir dari keluarga Muslim atau etnis yang mayoritas beragama Islam.

Namun, dia tidak merasa terganggu dengan reaksi lingkungan di sekitarnya karena memilih Islam. Dia hadapi masalah ini tidak dengan membalas secara negatif. Bellaoui dibesarkan dengan pendidikan yang jauh dari basa-basi. Dia berusaha meng ubah pandangan terhadap umat Islam dengan humor dan tersenyum daripa da memusuhi atau ketakutan.

Fokusnya bagaimana agar pandangan mereka berubah sehingga mereka dapat menilai kembali arti menjadi Muslim terutama Muslimah. Ini dengan menjelaskan kesamaan mereka sebagai manusia.

Cara dan media yang Bellaoui gunakan sangat menghibur. Bukan melalui jalur ilmiah dan akademik, melainkan dia memilih membuktikannya melalui karya dan pekerjaannya, lewat jalur musik. Missing Voices, grup yang Bellaoui dirikan bersama sejumlah seniman Muslimah. Hal ini dilakukan untuk menantang persep si di budaya yang sering dianggap oleh Barat meremehkan kekuatan Muslimah. Di samping itu pula, pendekatan sebagai bagian dari Etnis Dane dia tempuh sebagai modal berkampanye kepada non-Muslim. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement