REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman menjadi narasumber dalam sesi dialog dalam rangkaian Musyawarah Cabang PC IMM Jakarta Timur, yang digelar di Kampus FFS UHAMKA, Jakarta, Sabtu (20/5).
Pedri Kasman menyampaikan mengenai peran IMM sebagai pelopor gerakan dakwah Muhammadiyah. Dalam penyamapaiannya, Pedri mengajak para kader IMM Jakarta Timur untuk merefleksi gerakan Muhammadiyah, yang tak ayal terjebak dalam rutinitas. “IMM harus mampu melahirkan gagasan-gagasan solutif. Sehingga tidak terjebak dalam rutinitas,” katanya.
Dia juga menegaskan bahwa IMM merupakan bagian penting bagi dakwah Muhammadiyah. Sebagai gerakan intelektual, kata dia, IMM harus fokus di jalur cendekiawan. Selain itu, kata Pedri, IMM harus kreatif dan dinamis, tidak terjebak dalam rutinitas atau program yang hanya mengulang setiap periodenya. “IMM harus tetap berpijak pada identitasnya, terutama enam penegasan, yang menjadi dasar perjuangan IMM,” ujarnya.
Kepada para kader, khususnya di tataran komisariat, Pedri berpesan agar tetap menghidupkan dan menggiatkan gerakan atau tradisi intelektual. Hal itu penting dilakukan untuk menanamkan dan membentu pribadi cendekiawan pada diri kader. “Membaca, berdiskusi, dan menulis harus menjadi fokus gerakan di akar rumput. Hal itu untuk menghidupkan gerakan IMM, mengasah nalar, dan menajamkan pemikiran kader,” kata Pedri.
Dalam kesempatan itu juga hadir Idris Firmansyah, alumnus IMM Jaktim yang juga dosen di Stikom Muhammadiyah Jayapura, Papua, yang juga menjadi panelis diskusi. IMM, kata Idris, saat ini mengalami perubahan signifikan dan lebih bertumpu pada kearifan lokal masing-masing daerah. Maka, kata dia, perkaderan dalam IMM selalu menjadi sesuatu yang sangat penting.
Menurut Idris, dalam proses penanaman ideologi, trilogi ikatan (keagamaan, kemahasiswaan, kemasyarakatan) adalah fondasi gerakan yang dapat membentuk kepribadian kader. Tentunya, menurut Idris, kaderisasi juga menjadi salah satu jalan penting untuk mewujudkan cita-cita IMM dan Muhammadiyah.
“Maka, seharusnya kader IMM bias bermuhammadiyah dengan baik,” ujarnya.
Musyawarah Cabang PC IMM Jakarta Timur kali ini mengangkat tema “Momentum Evaluasi: Menggali Nilai Ikatan dalam Membangun Sinergitas Gerakan”. Musyawarah tertinggi di tataran cabang ini dihadiri oleh kader IMM se-Jakarta Timur, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Timur yang diwakili oleh sekjen Tasman Buyung Chaniago, dan dibuka oleh Immawati Ayu Putri Seruni selaku DPD IMM DKI Jakarta. Kegiatan ini berlangsung hingga Ahad, 21 Mei 2017.