REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengingatkan dunia Islam tidak melupakan begtiu saja Yerusalem. Ia meminta Muslim dunia berbuat lebih banyak melindungi situs-situs Islam di Yerusalem.
"Sayangnya, kita melihat Yerusalem yang berada di bawah pendudukan zionisme dan pelanggaran hukum internasional oleh Israel, penting dunia Islam melihat seperti itu pula," kata Kurtulmus seperti dilansir Anadolu Agency, Ahad (30/4).
Hal itu diungkapkan di sebuah konferensi di Istanbul, yang membahas kedudukan Yerusalem di era Ottoman. Ia menuturkan, dalam satu dekade terakhir tidak ada negara Muslim menjadikan Yerusalem isu utama, tentu karena banyaknya masalah.
Namun, ia melihat, sekarang kepentingan Yerusalem bagi dunia Muslim semakin berkembang, dan pentingnya peran pemerintah akan itu. Kurtulmus mengingatkan pula tentang kedamaian yang ada di era Ottoman.
"Kemanusiaan perlu belajar dari Pax Ottomana, bagaimana menyesuaikan kriteria perdamaian masa itu untuk dunia sekarang, sayangnya Eropa bahkan tidak dapat menolerir pengungsi," ujar Kurtulmus.
Ia turut menekankan bagaimana 1.500 warga Palestina yang ada di penjara-penjara Israel sekarang melakukan mogok makan. Bahkan, Israel mencoba mengakhiri mogok makan itu dengan berbagai macam penyiksaan dan tekanan.
"Orang-orang Palestina ini tersinggung secara rohani," kata Kurtulmus.
Pendudukan Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, selama Perang TImur Tengah 1967 telah mencaplok seluruh kota. Ini dijadikan modal abadi Israel sebagai sebuah langkah yang tak pernah diakui masyarakat internasonal.