REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lawatan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz ke Indonesia perlu dijadikan momentum bangkitnya kekuatan negera-negera Muslim, khususnya di kawasan Asia.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI Sukamta hal itu penting, utamanya mendorong agenda-agenda besar seperti kebudayaan, riset dan pengembangan sains, teknologi dan industri. Ia menilai beberapa hal tersebut juga perlu mendapatkan prioritas di samping soal-soal keagamaan dan keamanan.
"Kedatangan Raja Salman juga menjadi legitimasi bagi pemimpin-pemimpin Timur Tengah lainnya untuk datang ke Indonesia. Dan kita harapkan Indonesia bisa memainkan peran yang lebih besar, lebih dihormati dan lebih diterima untuk mendorong kawasan Timur Tengah agar lebih damai dan stabil," ujar Sukamta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (4/3).
Menurut dia, dalam pidato Raja Salman dalam kunjungannya ke Gedung DPR RI, pada Kamis (2/3) lalu, menyinggung tantangan yang dihadapi umat Islam dan dunia secara umum. Seperti fenomena terorisme, benturan peradaban (the clash of civilization), adanya intervensi ke dalam urusan negara, serta tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara.
"Oleh karena itu, tantangan-tantangan tadi mengharuskan kita menyatukan barisan serta melakukan kerja sama dalam berbagai upaya untuk memberikan manfaat bagi kita semua serta keamanan dan perdamaian dunia,” ujar Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini.
Baca juga, Pertemuan dengan Raja Salman Jadi Peluang Sinergi Zakat.