Rabu 01 Mar 2017 20:30 WIB
Belajar Kitab

A'lam as-Sailin 'an Kutub Sayyid al-Mursalin Dokumentasikan Surat-Surat Rasulullah

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Kitab Kuning
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Setidaknya terdapat 50 buah surat yang terdokumentasikan dalam kitab A'lam. Membaca kitab tokoh yang pernah menggali riwayat dari sekitar 500 ahli hadis itu, penikmat karya-karya ulama klasik akan memiliki berbagai kesimpulan persepsi tentang  kategori buku tersebut.

Pasalnya, kitab yang mengumpulkan ragam surat-surat Rasulullah itu bisa dibaca dari berbagai sudut pandang. Kitab A'lam bisa didudukkan sebagai kitab sejarah, sastra, etik, dan dakwah.

Ragam penilian corak buku itu tak terlepas dari konten surat itu sendiri. Mulai dari peranan surat, struktur bahasa, hingga subtansi yang terdapat pada  risalah tersebut.

Dikategorikan kitab sejarah sangat tepat lantaran surat-surat yang terdokumentasikan dalam kitab A'lam itu tak sekadar dinukil begitu saja dari sumbernya.

Namun, yang paling penting ialah pengarang menyertakan informasi yang berkaitan. Misalnya, Ibnu Thalun melengkapi data tentang pendikte, penulis, dan kurir yang ditugasi menyampaikan surat tersebut.

Bahkan, identitas tujuan surat bisa diketahui. Mulai dari nama, tempat, hingga data waktu pengiriman surat. Keberadaan surat-surat itu juga sekaligus menjadi bukti sejarah tentang perkembangan Islam pada periode awal.

Mereka yang membaca kitab ini juga akan menyimpulkan bahwa kitab A'lam merupakan kitab bahasa dan sastra. Asumsi ini juga mungkin dibenarkan mengingat gaya bahasa yang dipilih sebagai redaksi surat sangat eksotis dan mengandung nilai sastra yang tinggi. Surat-surat itu ditulis secara singkat, padat, dan santun.

Kesan itu akan tampak jelas dirasa, terutama bagi para pengkaji bahasa. Dzauq bahasa kenabian mendominasi tiap penggal kata dan kalimat yang disusun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement