Jumat 24 Feb 2017 16:33 WIB

Yvonne Ridley Kagumi Keistimewaan Alquran

Rep: Dia/berbagai sumber / Red: Agung Sasongko
Burqa
Foto:
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Dalam sebuah wawancara kepada situs Islamonline beberapa waktu lalu, Ridley mengungkapkan saat menjadi tawanan Taliban, seorang ulama mendatangi dirinya. Sang ulama menanyakan beberapa pertanyaan tentang agama dan menanyakan apakah ia mau pindah agama.

''Saat itu, saya takut kalau saya salah memberikan respons, saya akan dibunuh. Setelah berpikir masak-masak, saya berterima kasih pada ulama tadi atas tawarannya yang baik itu. Dan, saya bilang bahwa sulit bagi saya membuat keputusan untuk mengubah hidup saya saat sedang menjadi tawanan,'' paparnya.

Kepada sang ulama, Ridley berjanji akan mempelajari agama Islam setelah dibebaskan dan kembali ke London. Begitu kembali ke Inggris, Ridley membaca Alquran melalui terjemahannya untuk mencoba memahami pengalaman yang baru dilewatinya.

''Saya luluh dengan apa yang saya baca. Tak ada satu pun yang berubah dari isi buku ini, baik titiknya maupun yang lain sejak 1.400 tahun yang lalu,'' ungkapnya.

Dalam mempelajari Islam, Ridley memilih surat-surat dalam Alquran hanya yang ingin ia baca. Ia sangat mengagumi hak-hak yang diberikan Islam pada kaum perempuan dan inilah yang paling membuat dirinya tertarik pada Islam. Dalam buku yang ia tulis setelah pembebasannya, Ridley menceritakan bahwa dirinya juga sempat menemui Dr Zaki Badawi, ketua Islamic Centre London, dan berdiskusi dengannya seputar ajaran Islam.

Dari sinilah kemudian Ridley memutuskan untuk memilih Islam sebagai keyakinan barunya. Proses keislaman Ridley ini terjadi pada tahun 2003 silam. Mengenai pilihannya ini, Ridley mengungkapkan bahwa dirinya telah bergabung dengan apa yang ia anggap sebagai keluarga terbesar dan terbaik yang ada di dunia ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement