REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Rusia memandang Masjid Qolsharif sebagai objek wisata. Semenjak rehabilitasi besar-besaran pada 2005 lalu, cukup banyak hotel yang semakin giat beroperasi di sekitar masjid ini.
Memang, Rusia cukup gencar menggerakkan sektor pariwisata halal. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di Benua Eropa, Rusia seakan berlomba-lomba merebut kue ekonomi dari pelancong Muslim.
Secara dilomatik Rusia juga mendekat ke komunitas negara-negara Muslim, semisal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar bisa menjadi negara pengamat. Sebagai bukti kedekatan ini, dalam peresmian Masjid Qolsharif tersebut, hadir pula Sekjen OKI saat itu, Ekmeliddin Ihsanoglu.
Hal unik pernah berlangsung di masjid ini. Seperti dilansir Russian Life, April 2015, pihak pengurus Masjid Qolsharif pernah menyelenggarakan kegiatan mengaji Alquran 24 jam selama satu pekan penuh.
Yang melakukan itu adalah Imam Besar Masjid Qolsharif. Beliau mengaji Alquran di sebuah ruangan berdinding kaca transparan khusus. Siang dan malam Alquran dibacakan. Sang imam hanya disela aktivitas makan-minum dan shalat lima waktu.
Di Kazan, suasana harmoni dan toleransi cukup terpelihara dengan baik sepanjang rentang sejarahnya berabad lamanya. Sebagai bukti, Masjid Qolsharif berdiri di seberang Gereja Katedral Ortodoks Kazan.
Karena itu, jamaah masjid tersebut dengan mudah bercengkerama dengan jamaat Kristen Ortodoks yang hendak menunaikan aktivitas ataupun sekadar berjalan-jalan.
Nama masjid ini diambil dari figur pahlawan setempat dari abad ke-16 Masehi, Qol Sharif. Sejarawan Nurulla Gharif menerangkan, Qol Sharif merupakan sosok yang begitu dihormati masyarakat etnis Tatar.
Kalau kita bicara tentang tokoh ini, Qol Sharif, kita bisa bayangkan seorang yang begitu berbakat, mengabdikan hidupnya demi kemerdekaan bangsanya. Dia adalah penyair, diplomat, dan pemuka agama sekaligus. Sosok penting bagi warga Kazan, kata Gharif menjelaskan, seperti dikutip dari Religion Info, 24 Juni 2005.