REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas muslim Indonesia di Jepang kembali melakukan penggalangan dana secara online melalui platform Kitabisa.com untuk mendirikan masjid di Negeri Sakura tersebut. Kali ini, penggalangan dana untuk membangun masjid di Tokyo.
Ketua Umum Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) di Tokyo Jepang Wilopo mengatakan penggalangan dana secara online ini agar lebih banyak pihak yang turut mendukung pembangungan masjid di Tokyo.
Masyarakat Indonesia sudah berupaya untuk memiliki masjid pertamanya di Tokyo sejak 18 tahun yang lalu. Rencananya, pembangunan masjid selesai pada pertengahan April 2017.
Namun, upaya memiliki masjid itu terancam karena lilitan utang dengan jumlah yang sangat besar. Dana yang harus dibayarkan masih kurang sekitar 36 Juta yen atau Rp 4,2 miliar.
KMII pun melakukan penggalangan dana untuk dapat melunasi dana tersebut. Kampanye yang diinisiasi oleh komunitas muslim setempat ini bisa diakses di laman ini.
Hingga 27 Januari 2017, telah terkumpul dana Rp 716 juta dari target kampanye Rp 5 miliar. "Kami masih membuka diri bagi para penyumbang untuk pembangunan Masjid Indonesia di Tokyo," kata Wilopo melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (27/1).
CEO Kitabisa.com Alfatih Timur menuturkan komunitas mulism Indonesia di Tokyo melakukan penggalangan dana melalui platform yang dikelolanya karena terinspirasi keberhasilan dalam penggalangan dana publik secara online untuk Masjid di Chiba, Jepang, beberapa waktu lalu.
"Success story yang dihasilkan oleh Masjid Chiba mendorong komunitas muslim di Tokyo untuk memulai penggalangan dana publik melalui Kitabisa.com," kata dia.
Menurut Alfatih, trend menggalang dana publik secara online kian menjadi primadona. Penggalangan dana secara gotong royong netizen lintas suku, ras, negara hingga agama seperti ini membuat Kitabisa.com kian termotivasi untuk menciptakan platform yang lebih baik.
Alfatih menambahkan, selain Chiba dan Tokyo, kampanye galang dana pembangunan masjid juga terdapat di Auckland, NTT, Papua, dan berbagai daerah lain di Indonesia.
Bukan hanya masjid, Kitabisa.com juga menginisisasi beberapa kampanye pembangunan rumah ibadah agama lain. Misalnya Pembangungan Gereja Samboja Balikpapan yang telah mengumpulkan Rp 79 juta dan pembangunan Budhist Center di Baturaja yang telah mengumpulkan dana Rp 174 juta.
Alfatih berpendapat hal ini menunjukkan bagaimana setiap orang dengan berbagai latar belakang agama apapun bisa membuat kampanye galang dana dan berhasil. "Dengan teknologi kami berusaha membuat galang dana antar sesama teman, alumni dan komunitas menjadi lebih mudah, viral dan transparan," ujar dia.