REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Siak menggelar sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar Halal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya pemahaman terhadap produk non-halal.
"Sebagian besar Muslim Indonesia belum menyadari bahwa mereka dikelilingi produk haram seperti terbuat dari daging dan bulu babi," kata Ketua MUI Kabupaten Siak Sofwan Saleh dalam sosialisasi di Siak, Jumat (23/12).
Lebih lanjut Sofwan Saleh mengatakan sosialisasi Gerakan Sadar Halal ini dalam rangka mewujudkan kabupaten Siak sebagai daerah destinasi halal.
"Semua restoran, rumah makan, hotel-hotel dan produsen yang ada di Kabupaten Siak harus mencantumkan label halal di tempat usahanya yang akan dikeluarkan sertifikatnya oleh MUI setelah uji coba produk di laboratorium," ucapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Siak Alfedri mengatakan sosialisasi sadar halal memang harus digalakkan sebab Pemda sudah memasukkan wisata halal dalam misi RPJMD periode 2016-2021. "Sebelum mewujudkan wisata halal, tentunya masyarakatnya harus sadar halal atau mengetahui bahan-bahan, dan cara pembuatan produk halal," ucapnya.
Produk-produk ini tidak bisa dibuat sendiri tulisan halalnya, melainkan harus dikeluarkan sertifikatnya oleh MUI melalui ujicoba di laboratorium.
"Semoga dengan sosialisasi Gerakan Sadar Halal ini lebih membuka wacana dan menambah pengetahuan umat muslim. Pengusaha jangan merasa takut omzetnya akan berkurang dengan lebel halal di tempat usahanya, justru akan lebih meningkat, karena Muslim lebih percaya," sebutnya.