REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan Nahdlatul Ulama akan terus berusaha memperkokoh ajaran ahlusunnah wal jamaah (aswaja) atau Islam Nusantara.
Menurut kiai Said, selain berfungsi menjalankan dakwah, ajaran ini juga telah berhasil dalam mempertahankan akidah serta menjaga keselamatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Pada hakikatnya, kata Said Aqil lebih lanjut, aswaja dan Islam Nusantara yang diusung dan dianut PBNU adalah sebuah konsep yang sama.
"Aswaja ya Islam Nusantara dan Islam Nusantara adalah aswaja. Yang telah jelas-jelas berhasil mempertahankan akidah, dakwah, dan menjaga keselamatan NKRI," ujarnya ketika menghadiri acara pertemuan nasional Fatayat NU di Jakarta, Senin (19/12), seperti dikutip situs PBNU.
Di hadapan para pengurus Fatayat NU dari berbagai provinsi, Kiai Said juga menyatakan pentingnya membela Tahan Air sebagaimana dinyatakan dalam jargon "hubbul wathan minal iman". “Barangsiapa tidak punya Tanah Air, maka tidak punya sejarah. Barang siapa tidak punya sejarah, maka terlupakan. Sejarah ini ditulis di atas tanah, bukan di atas angin,” katanya.
Menurut Said Aqil, tantangan keindonesian ke depan akan semakin berat. Hal ini karena Indonesia harus berhadapan dengan bangsa-bangsa lain. “Di utara ada Cina, di selatan ada Australia. Kalau kita tidak pandai-pandai mengelola wasathiyah Islam, wasathiyahnya NU, sudah jelas ancaman kita. Jika kita berhasil menjaga wasathiyah, akan dihormati Cina dan Australia, serta tetangga-tetangga yang lain,” tuturnya.