REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran yang tinggi dari kaum Muslimin akan kewajiban diri dalam menjalankan perintah Allah SWT sungguh terus mengalami peningkatan yang signifikan. Tidak terkecuali dalam hal menunaikan kewajiban menunaikan zakat, sedekah dan infak.
"Tentu saja ini berita gembira bagi kaum Muslimin di Indonesia. Meski tentu saja, berbagai instrumen agar hadirnya kesadaran umat Islam ini bisa terfasilitasi dan tersalurkan secara amanah, profesional dan berdampak besar dalam progresifitas pengentasan kemiskinan, pembangunan dan pencerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkap Direktur Utama Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Supendi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/12).
Supendi menambahkan, Laznas BMH telah berkiprah di negeri ini sejak 2001 silam dan telah berada di 33 provinsi di Indonesia. Pencatatan perolehan terus mengalami peningkatan dan sebaran pendistribusian dana ziswaf (zakat, infak, sedekah dan wakaf) juga kian meluas.
"Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional yang telah ditetapkan Menteri Agama dengan SK no. 425 Tahun 2015. Pada tahun 2015, BMH berhasil menghimpun dana ziswaf sebesar Rp 97 miliar dan pada tahun 2016 diperkirakan akan mencapai Rp 130 miliar," ucap Supendi.
Namun, Supendi menambahkan, sejatinya angka tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi zakat yang ada di Indonesia yang mencapai angka ratusan triliun rupiah.
"Terlebih kalau melihat luasnya jangkauan wilayah NKRI dimana di setiap daerah, selalu ada yang mengundang kepedulian kita semua," imbuh Supendi.
Kepala Humas BMH Pusat Imam Nawawi mengemukakan, BMH akan menggelar Rakernas XIII di Depok pada 19-21 Desember 2016. Rakernas tersebut mengusung tema “ Meningkatkan Kualitas Layanan dan Pemberdayaan Untuk Optimalisasi Penghimpunan Ziswaf."
Rakernas XIII Laznas BMH juga bakal dimeriahkan dengan even spesial. "Rakernas kali ini diadakan event Change Maker Award yang didedikasikan kepada para da’i di berbagai bidang, seperti peternakan, pendidikan, dan keuangan yang tidak saja telah berhasil membangun usaha, tetapi juga telah sukses membina dan memberdayakan masyarakat di sekitarnya," tutur Imam Nawawi.