Selasa 06 Dec 2016 02:22 WIB

Relawan Harus Menjadi Energi Perubahan Masyarakat

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Relawan dari Aksi Cepat Tanggap melakukan aksi solidaritas saat pelaksanaan Car Free Day di Jakarta, Ahad (17/5).  (Republika/Tahta Aidilla)
Relawan dari Aksi Cepat Tanggap melakukan aksi solidaritas saat pelaksanaan Car Free Day di Jakarta, Ahad (17/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Syuhelmaidi Syukur, Senior Vice President ACT (Aksi Cepat Tanggap) dan Presiden dari MRI (Masyarakat Relawan Indonesia)  mengatakan, dalam pelaksanaan tugas relawan ACT memiliki rancangan kerja, program, dan semua berbasis pada manajemen perencanaan.

"Kita mengadakan training dan menyediakan fasilitas-fasilitas. Kita juga tahu apa yang dibutuhkan masyarakat,dan kita juga tahu apa kebutuhan kita," kata dia, Senin Kemarin.

Agar diterima masyarakat, lanjutnya, ACT memiliki  program yang jelas agar ketika berkerjasama dengan mitra dan publik, mereka tahu tujuan dan program ACT. "Dan ujung-ujungnya adalah bagaimana membangun kepercayaan agar masyarakat kita tidak sungkan dan percaya untuk mensuport program kita" jelasnya.

Ia berharap "melalui MRI kita ingin kerelawanan ini menjadi gerakapn masyarakat yang terorganisir dan berkhidmat untuk menyelesaikan permasalahan kemanusiaan. Gerakan kerelawanan juga harus diluruskan agar jangan dimanfaatkan untuk kepentingan politik sesaat berkedok kerelawanan.

"Relawan menjadi energi perubahan masyarakat ke arah yang produktif menghasilkan karya kemanusiaan yang bermanfaat bagi masyarakat. relawan juga bisa membawa nama Indonesia ke level globalmdengan terlibat aktif dalam aksi kemanusiaan global" tutupnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement