Kamis 01 Dec 2016 17:24 WIB

Hasan Basri: Islam Bagi Saya adalah Seni Hidup

Rep: mg02/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Dalam pengembaraannya di tanah Jawa, Hasan membeli sebidang tanah di Sumedang. Bangunan pertama yang dia dirikan di atasnya adalah sebuah masjid. Namanya Masjid Latiful Muhtadin. Arti bebasnya, orang-orang yang mendapat petunjuk yang lembut.

Selain Latiful Muhtadin, Hasan dan para mualaf yang berhijrah itu, juga membangun Masjid Al Hasan. Kini Latiful Muhtadin diperuntukkan bagi akhwat (wanita), sedangkan Al Hasan untuk ikhwan (pria). Masjid-masjid itu digunakan untuk beribadah warga setempat.

Doktrin Islam yang mempersaudarakan Muslim dari manapun asal dan rasnya, membuat Hasan dan warga eks-Timor Timur itu cepat membaur dengan warga setempat. ''Alhamdulillah, saat ini semua warga telah hidup berdampingan dengan kami,'' kata Hasan.

Mulanya, keberadaan Hasan dan warga eks Timor Timur sempat dicurigai warga setempat. Tapi, setelah pada 2002/2003 lalu dilakukan pendataan warga eks-Timtim dan nyata bahwa mereka memang WNI, persoalan pun menjadi terang benderang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement