REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Sebuah pesantren di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur bisa menyatukan pendidikan ilmu agama dan kewirausahaan. Pesantren Mukmin Mandiri melakukan wirausaha berbasis agrobisnis dan agroindustri.
Bahkan pesantren yang berdiri pada 2006 ini berhasil mengembangkan bisnis kopi yang sudah menembus pasar ekspor dan pasar dalam negeri. Ekspor perdana ke Australia dengan merek Kopi Raja pada Agustus 2016 sebanyak 25 ton per bulan.
Pimpinan Pesantren Mukmin Mandiri Muhammad Zakki mengatakan, pengelolaan usaha kopi tersebut dilakukan para santri dari tahap pengolahan, pemasaran hingga keuangan. Para santri mendapat penghasilan dari kegiatan wirausaha yang dilakukannya tersebut.
Tiap bulannya pesantren yang berada di Perumahan Graha Tirta, Waru, Sidoarjo ini mampu memproduksi 65 ton kopi dari kebun seluas 615 hektare di Tulung Agung.
Diakui Zakki, permintaan pasar sebenarnya lebih besar dari produksi yang dilakukan. Namun pihaknya tidak memaksakan diri karena para santrinya memiliki hak untuk belajar. "Saya mendirikan pesantren ini memang tujuannya adalah mengembangkan kewirausahaan bagi santri," ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan pesantren tersebut diharapkan juga turut diadopsi pesantren lain agar para santri setelah lulus mampu mandiri dan merdeka secara ekonomi. Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan Presiden Joko Widodo berencana mengunjungi pesantren tersebut pada Desember 2016.
Melalui siaran resmi Ahad (27/11), Puspayoga menjelaskan, ketertarikan Presiden muncul saat pertemuan dengan pelaku UKM di Istana, Jumat (25/11) yang juga dihadiri Muhammad Zakki.
Saat itu, kata Puspayoga, Muhammad Zakki menjelaskan tentang pengembangan Pesantren berbasis kewirausahaan. "Mendapat penjelasan tersebut, Presiden tertarik untuk mendatangi langsung pesantren tersebut," ujarnya.