Selasa 01 Nov 2016 17:51 WIB

Di Istana, Tokoh Agama Tegaskan Proses Hukum Harus Adil

Red: Ilham
Pertemuan Istana: Ketua Umum PBNU KH Aqiel Siradj bersalaman dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedhar Nashir di Istana Negara Jakarta, (1/10).
Foto:
Presiden Jokowi naik ke atas punggung sewaktu berkunjung di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, (31/10). (Ilustrasi/Republika)

Setelah Pak Joko Widodo menjawab, saya angkat tangan mohon izin untuk menyampaikan sesuatu.

Saya perkenalkan diri, "saya Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Pak Presiden izinkan saya menyampaikan dua hal. Pertama adalah pertanyaan, kedua adalah saran.

Pertama, mengapa pagi ini tokoh-tokoh agama yang diundang hanya dari Muhammadiyah, MUI dan NU? Karena ada kesan dil uar sana Pak Presiden sedang memecah belah kami umat Islam, karena di luar sana pasti berkembang perspektif Muhammadiyah, MUI dan NU sudah dikangkangi oleh presiden, mereka pasti tidak bisa bersikap obyektif lagi.

Padahal seperti Pak Presiden ketahui sikap Muhammadiyah, MUI dan NU sudah jelas, mengapa saudara-saudara kami yang ingin memobilisir demo itu tidak diundang juga, saya kira alangkah baiknya dan arifnya jika mereka diundang dan diajak Untuk berdialog, tidak cuma kami."

"Kedua, Pak Presiden, publik kecewa, agaknya penting Pak Presiden menyatakan dengan tegas dan terang bahwa kita akan tindak secara hukum bila Ahok betul menistakan keberagaman dan Islam. Pidato seperti itu penting Pak Presiden sampaikan seperti seterang dan tegas bapak menyampaikan akan lawan pungli serupiah pun, agar UMAT tenang dan yakin, mereka butuh sikap terang dari bapak. Demikian Pak Presiden, mohon maaf dengan sangat bila tidak perkenan, maklum saya yang paling muda disini".

Setelah pernyataan saya tersebut Pak Presiden menyampaikan;

"Penting hari ini kita membangun kultur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang kuat untuk menjawab masalah kesenjangan antar wilayah, nah salah satunya ya melalui revolusi mental itu. Hari ini kita terlalu banyak memproduksi undangan-undang dan mohon maaf orientasinya proyek. Dikit-dikit hukum, dikit-dikit hukum, padahal nilai etika diatas hukum, maka revolusi mental penting."

Demikian ya, terimakasih.

Akhirnya pertemuan ditutup Pak Presiden Joko Widodo dengan diakhiri sesi foto, dan terus terang saya senang bisa menyampaikan pesan dan kritik langsung kepada Pak Joko Widodo, walau tidak dijawab dengan terang. Semoga Allah SWT selalu meridhai dan melindungi bangsa ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement