Selasa 01 Nov 2016 11:59 WIB

Said Agil Persilakan Nahdliyin Demo Ahok tanpa Atribut NU

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj melarang Nahdliyin menggunakan atribut NU saat melakukan aksi demonstrasi menentang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 4 November, mendatang. Ia tak ingin ada bendera NU atau bendera Anshor berkibar di tengah aksi unjuk rasa.

"Karena NU didirikan oleh kiyai-kiyai bukan untuk demonstrasi, tapi untuk pendidikan, untuk kerakyatan, kemasyarakatan," kata Said, sesaat sebelum melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (1/11).

Namun begitu, Said tetap menyilakan warga NU yang ingin menggunakan hak mereka dalam menyuarakan aspirasi dalam bentuk demo. Asalkan, dia mengimbau, demo dilakukan dengan tertib tanpa diwarnai aksi-aksi anarkis.

Said sendiri percaya warga NU dapat melakukan aksi demo yang damai. Ia berkaca pada momen peringatan Hari Santri beberapa waktu lalu di mana ada 50 ribu yang datang memenuhi Monas dan tidak ada kerusakan fasilitas publik setelahnya. "Tidak ada satu pun pohon yang patah, tidak ada rambu lalu lintas yang rusak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement