REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Begitu banyak nilai kebaikan yang dapat diambil dari kisah Rasulullah SAW dan para sahabat, termasuk para tabiin. Salah satunya adalah nilai-nilai kesetiaan yang dipegang teguh seorang istri kepada suaminya.
Nilai kesetiaan inilah yang ditunjukan oleh Ummu Darda ash-Shugra kepada sang suami, Abu Darda Uwaimir al-Anshari. Abu Darda merupakan salah satu sahabat nabi yang dikenal memiliki kekayaan ilmu dan kezuhudan.
Nama asli Ummu Darda ash-Shugra adalah Hujaimah binti Huyay al-Awshabiyah. Dia berasal dari Washshab, sebuah kabilah di Himyar. Telah menjadi yatim sejak masih kecil, Hujaimah akhirnya diasuh oleh Abu Darda. Semasa diasuh Abu Darda, Hujaimah selalu diikutsertakan dalam majelis-majelis ilmu dan shalat berjamaah bersama kaum laki-laki. Namun, saat menginjak usia akil baligh, Hujaimah akhirnya bergabung dengan majelis ilmu kaum perempuan.
Sejak kecil kerap mengikuti majelis-majelis ilmu, Hujaimah tumbuh menjadi perempuan yang cerdas dan pintar terutama dalam ilmu-ilmu agama. Hujaimah mendapatkan kesempatan untuk mempelajari Alquran langsung kepada ahli-ahlinya. Tidak hanya memiliki bacaan Alquran yang bagus, Hujaimah juga mempunyai pemahaman yang baik terhadap ayat-ayat Alquran. Selain itu, Hujaimah disebut-sebut sebagai salah satu murid kesayangan Ummul Mukminin Aisyah untuk belajar hadis.
Tidak hanya itu, Hujaimah juga dikenal sebagai penghafal Alquran. Berbagai keutamaan yang dimiliki Hujaimah pun membuat Abu Darda akhirnya meminang Hujaimah. Hal ini dilakukan Abu Darda sepeninggal istrinya yang pertama, Khairah binti Hadrad. Untuk membedakannya dengan Khairah, Hujaimah dipanggil dengan nama Ummu Darda ash-Shugra (yang lebih kecil).
Ummu Darda begitu menghormati dan mencintai suaminya. Ummu Darda pun tidak melepaskan kesempatan untuk bisa menimba ilmu dari sang suami. Bahkan, Ummu Darda pernah meminta kepada Allah SWT untuk bisa dikumpulkan lagi dengan suaminya di surga kelak. "Ya Allah, Abu Darda telah meminangku dan menikahiku di dunia ini. Oleh karena itu Ya Allah, saat ini aku meminangya, dan aku memintanya kepada-Mu, agar kelak ia menjadi suamiku ketika di surga."
Ternyata doa ini didengar oleh Abu Darda. Sahabat yang pernah dipercaya Khalifah Umar bin Khattab memimpin Negeri Syam itu akhirnya berkata, "Kalau begitu, jangan engkau menikah lagi sepeninggalku." Perkataan Abu Darda ini pun dipegang teguh oleh Ummu Darda ash-Shugra sepanjang hidupnya. Ummu Darda tidak pernah menikah lagi, meskipun sempat datang lamaran dari Muawiyah.
Dengan tegas, Ummu Darda menolak pinangan dari Muawiyah dengan berkata, "Tidak, demi Allah, aku tidak akan menikah lagi di dunia ini, sehingga kelah Allah menikahkanku dengan Abu Darda di surga-Nya." Inilah bukti kesetiaan dan ketaatan Ummu Darda kepada suami sekaligus janjinya untuk tetap menjanda sepanjang hidupnya.
Selain setia, Ummu Darda juga dikenal sebagai sosok yang memiliki kedalaman ilmu agama, ahli ibadah, dan zuhud. Selain belajar dengan sang suami, Ummu Darda juga memiliki kesempatan belajar kepada Salman al-Farisi, Abu Hurairah, Abu Malik al-Anshari, Fadhalah bin Ubaid, serta Ummul Mukminin Aisyah.
Namun, Ummu Darda juga tidak segan untuk membagi ilmunya. Utsman bin Hayyan, maula Ummud Darda mengisahkan, "Aku pernah mendengar Ummu Darda berkata, 'Bagaimana kiranya keadaan salah seorang di antara kalian yang mengatakan: Ya Allah, berilah aku rezeki, Sementara dia tahu bahwa Allah SWT tidak menurunkan hujan dinar ataupun hujan dirham dari langit. Namun, Allah berikan rezeki sebagian dari sebagian yang lain. Karena itu, barang siapa diberi, hendaknya menerima pemberian itu. Barang siapa berkecukupan, hendaknya memberi saudaranya yang memiliki kebutuhan. Dan jika dia fakir, hendaknya meminta tolong kepadanya untuk memenuhi kebutuhannya, dan janganlah dia menolak rezeki yang telah Allah berikan kepadanya'."