Sabtu 15 Oct 2016 12:56 WIB

Panduan Alquran untuk Memilih Pemimpin

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tafsir Al Misbah karangan Prof Quraish Shihab menjelaskan, makna bahasa dari kata auliya. Kata ini adalah bentuk jamak dari waliy yang bermakna dekat. Dari makna ini, berkembang makna-makna baru seperti pendukung, pembela, pelindung, yang mencintai, lebih utama, dan lain-lain.

Quraish Shihab pun dalam hal ini tidak mengecualikan pemimpin sebagai makna dari waliy. "Demikian juga pemimpin karena dia seharusnya dekat kepada yang dipimpinnya. Demikian dekatnya sehingga dia yang pertama mendengar panggilan bahkan keluhan dan bisikan siapa yang dipimpinnya, dan karena kedekatannya itu dia pula yang pertama datang membantunya."

Quraish pun menukil surah al-Mumtahanah ayat 9 untuk menjelaskan lebih jauh tentang tafsir ayat 51. "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuh kamu sebagai auliya, kamu menyampaikan kepada mereka (berita-berita Nabi Muhammad) karena rasa cinta kasih. Padahal, sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu."

Dalam ayat ini, Quraish memaknai auliya sebagai pemimpin. Dia menyebutkan, larangan menjadikan non-Muslim sebagai auliya dikemukakan dengan sekian pengukuhan, yakni larangan tegas yang menyatakan janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin-pemimpin. Kedua, penegasan bahwa sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Terakhir, ancaman bagi mereka yang mengangkat sebagai pemimpin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement