Sabtu 15 Oct 2016 12:56 WIB

Panduan Alquran untuk Memilih Pemimpin

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebenarnya, panduan senada ada di dalam ayat-ayat lain yang bertebaran dalam Alquran. Pada surah Ali Imran ayat 28 misalnya, yang juga melarang orang mukmin mengambil wali dari orang kafir. "Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka."

Selain ayat tersebut, beberapa ayat lain yang senada ada dalam surah an-Nisa ayat 144, al-Maidah ayat 57, hingga at-Taubah ayat 23. Kebanyakan ayat ini pun menggunakan bahasa yang sama, yakni auliya. Sebagian besar ulama mengartikan auliya sebagai pemimpin.

Dalam keterangan persnya pada 11 Oktober 2016, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuat lima pernyataan sikap keagamaan dan lima rekomendasi terkait kasus penistaan agama tersebut. Dalam siaran pers tersebut, MUI menafsirkan bahwa kata auliya merupakan pemimpin.

"Alquran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin. Ayat ini menjadi salah satu dalil larangan menjadikan non-Muslim sebagai pemimpin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement