REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam di Spanyol telah mencapai kejayaan yang gemilang. Banyak prestasi yang mereka peroleh. Bahkan, pengaruhnya membawa Eropa dan dunia kepada kemajuan yang lebih kompleks, terutama dalam hal intelektual.
Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaan di sana. Sejak menginjakkan kakinya di sana, hingga kerajaan Islam terakhir runtuh di Spanyol, Islam memainkan peranan yang sangat besar.
(Baca: Geliat Islam di Negeri Tanah Barat)
Ditambah lagi bahwa negeri itu pada dasarnya adalah negeri yang subur. Kesuburan tanah yang dimiliki negeri itu tentunya menghasilkan perekonomian yang tinggi. Dan, pa da giliran selanjutnya, negeri itu meng hasilkan banyak pemikir dan ilmuwan.
Masyarakat Islam Spanyol merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai komunitas. Komunitas itu antara lain Arab (utara dan selatan), al-Muwalladun (orang-orang Spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al- Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada pengusa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam.
(Baca Juga: Alasan Penduduk Spanyol Menerima Kehadiran Islam)
Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan saham intelektual, terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Spanyol. Berbagai keberhasilan dalam bidang ilmu pengetahuan yang dicapai Spanyol meliputi berbagai bidang yang luas. Di antaranya, filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian, serta bahasa dan sastra.
Di bidang filsafat, karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor dari Timur dalam jumlah besar sehingga Cordoba dengan perpustakaan dan universitasuniversitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam.
Tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad bin al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah.
Pada akhir abad ke-12, menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat Islam, yaitu Ibn Rusyd dari Cordoba.
Adapun dalam bidang sains, ilmuilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia, dan lainnya juga berkembang dengan baik. Abbas bin Famas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi.