Sosok taat Pribadi bukanlah kiai. Ia adalah putra dari mantan kapolsek Gading, Mustain. Pengikutnyapun tidak bisa dikategorikan santri karena tidak diajari mengaji ilmu-ilmu agama.
Taat sendiri ternyata tidak mampu membaca tulisan berbahasa Arab baik yang berharokat ataupun Arab gundul, seperti kitab kuning. Bahkan, ia diduga kuat tak bisa membaca Alquran.
Sosoknya sangat dikultuskan. Para pengikut tidak boleh menemuinya dengan berbagai alasan.
Dan jika melanggar ketentuan padepokan, yang bersangkutan akan mendapatkan kemalangan berupa sakit lima tahun, tak bisa diobati, dan berujung kematian.
Advertisement