Senin 26 Sep 2016 19:33 WIB

Peran Nana Asma'u Perkuat Pendidikan Muslimah Nigeria

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Pelajar Muslimah Nigeria
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran para jaji menjadi sangat penting karena mereka kemudian jadi penasihat bagi para murid perempuan di kelompok mereka. Sebagai penanda, Nana Asma'u memberi para jaji sebuah topi malfa yang terbuat dari rumput sutra. Ukuran topi ini agak besar karena harus digunakan di atas turban.

Ini kemudian mengalami transformasi dari simbol menjadi nilai yang melekat. Saat berada di tengah kelompok belajar mereka, para jaji akan membawa salinan terbaru karya Nana Asma'u. Hal itu dilakukan karena mereka yang ingin belajar sungguh-sungguh dan harus mengenal saka gurunya.

Yan Taru dinilai sebagai gerakan luar biasa dan kontribusi hebat dari Nana Asma'u karena tulang punggung gerakan ini adalah pendidikan filosofi dan strategi perubahan mental. Prestasi utama Nana Asma'u dan gerakan Sokoto Jihad adalah keilmuan. Kekhalifahan mandiri Sokoto dinilai sebagai gerakan intelektual yang penting bagi sejarah Sokoto.

Berasal dari tradisi di mana anggota keluarga lelaki mendukung apa yang ia lakukan, tulis Samuels, Nana Asma'u juga tahu ia didukung ayahnya saat mendirikan organisasi Yan Taru pada 1830. Yan Taru adalah organisasi berisi para guru perempuan yang nomaden (jaji) yang Nana Asma'u didik sendiri.

Melalui organisasi ini, para guru dikirim ke kota dan desa di mana orang-orang yang kurang mendapat pendidikan tinggal. Yan Taru kemudian menjadi lembaga pendidikan yang tak hanya mengajar perempuan, tapi juga laki-laki tanpa membatasi agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement