Kamis 15 Sep 2016 19:03 WIB

Minimnya Pendidikan Agama, Munculkan Kasus Penyimpangan Seks

Rep: mabruroh/ Red: Damanhuri Zuhri
Yunahar Ilyas
Foto: Yulianingsih/Republika
Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengatakan kurangnya perhatian keluarga menimbulkan banyak masalah. Termasuk, minimnya pendidikan agama di lingkungan keluarga membuat anak kehilangan arah.

Yunahar menerangkan, anak yang lahir dari keluarga yang kaya, orang tuanya sibuk dengan bisnisnya, sehingga anak terlupakan. Sedangkan anak yang lahir dari keluarga kurang mampu, mereka sibuk dengan kemiskinannya untuk mencari nafkah sehingga anak pun terlantar.

"Jadi, anak enggak ada yang urus. Anak yang menjadi korban ini, enggak tersentuh oleh pendidikan agama," ungkap Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini menjelaskan kepada Republika, Kamis (15/9).

Menurut Yunahar, jika anak-anak mendapatkan pendidikan agama di rumah, dapat menghindarkan mereka dari korban prostitusi gay. Pendidikan agama, menurut Yunahar, bukan melulu dalam bentuk nasihat yang diberikan orang tua melainkan contoh baik yang dilakukan orang tua.

"Pendidikan agama di rumah harus membentuk teladan, enggak usah memberi nasihat tapi berikan contoh dan ketauladanan. Beri kebiasaan yang baik," ungkap Yunahar mengingatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement