REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak cara bisa dilakukan untuk memberikan nilai tambah ada ibadah kurban. Selain menjalankan perintah agama, berkurban juga bisa menjadi sarana untuk edukasi lingkungan. Itulah yang dilakukan Sinergi Foundation. Sinergi Foundation membuat inisiatif program kurban plus penghijauan. Melalui program ini, dari satu hewan yang dikurbankan, turut ditanam satu pohon sebagai ikhtiar hijaukan bumi.
Agar lebih hijau, distribusi daging kurban juga dilakukan tidak menggunakan plastik. Melainkan dengan daun. Di Pedalaman Aceh Timur misalnya, tim menggunakan daun pisang untuk mendistribusikan daging. Tim distribusi Green Kurban Sinergi Foundation melakukan mobilisasi hewan kurban ke daerah-daerah pelosok di Indonesia.
Tim mendistribusikan daging kurban ke berbagai wilayah seperti Aceh, Lampung, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Di Papua misalnya, relawan Green Kurban Sinergi Foundation mendistribusikan hewan Kurban ke Kampung Mormon Kokoda, Sorong Papua Barat.
CEO Sinergi Foudatian Ima Rachmalia mengatakan selama kurun waktu 2013-2015, Green Kurban telah menanam 18.501 bibit pohon melalui pola kemitraan. Penanaman pohon itu dengan skala prioritas di wilayah pesantren, sebagai sentra dakwah dan juga tempat-tempat khusus di berbagai pelosok negeri.
Ima mengatakan, total kepedulian yang dihimpun sampai dengan 2015 lalu, mencapai 13.730 hewan kurban (setara kambing/domba), dengan akumulasi penerima manfaat mencapai satu juta warga miskin, terpencil, rawan gizi dan wilayah minus lainnya di negeri ini. "Dari Aceh hingga Papua. Bahkan melintas ke negeri jiran, wilayah minoritas Muslim di Pattani (Thailand), dan Kamboja," ujar dia, belum lama ini.