Selasa 13 Sep 2016 09:48 WIB

Petisi 50, Iwan Fals, LB Moerdani, dan Tragedi Pembunuhan Muslim Priok 1984

Warga beraktifitas di bangunan semi permanen miliknya jelang pelksanaan penertiban lahan di Kolong Tol Warakas, Kelurahan Warakas, Jakarta Utara, Kamis (11/8).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto:
Iwan Fals saat konser di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Sabtu (3/9).

Rekaman akan tragedi pembunuhan Muslim Priok salah satunya terdapat pada sebuah lagu Iwan Fals yang secara 'resmi' tak pernah dipublikasikan. Lagu itu berjudul sesuai nama puterinya yang diberi nama Aninsa. Lagu ini bisa dinikmati pada laman Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=M9WH2C_Grjk

Dalam lagu itu, Iwan memotret dan bercerita tentang tragedi yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada medio tahun 1984. Dia mengawali cerita dengan kebakaran dahsyat di Kampung Penjaringan. Melalui lagu Iwan, merintih-bahkan terdengar seperti menangis-- tak bisa berbuat apa-apa melihat tragedi-tragedi maut. Setelah itu dia bercerita soal meledaknya gudang senjata di Kompleks Marinir Cilandak, di Jakarta Selatan.

Juli bulan keempat amuk api di Penjaringan

Hanguskan jiwa saudaramu nak

Dua puluh ribu orang dikotak katik taktik

Namun benarkah taktik hanya isyu

Tetapi ayah tak sanggup berbuat apa - apa

Sebabnya engkau tahu ayah bukan Superman

Jiwaku yang merintih melihat mereka yang gusar

Walau begitu api kian membesar

Dua belas September bulan berikutnya

Saat degup jantungmu semakin jelas

Di Tanjung Priok sana ada orang marah

Penjuru Jakarta dicumbu resah

Sementara setelah itu

Semua orang takut buang hajat juga takut

Begitu banyak kantong plastik yang tersebar

Siap janjikan maut disetiap jengkal tanah air kita

Akhir Oktober tujuh bulan usiamu

Tanpa sajen rujak tujuh rupa

Bagaimana mungkin adakan selamatan

Banyak pasar yang tutup sebab Cilandak meledak (kena mortir)

Dalam tayangan itu ada penggemar Iwan Fals yang mengomentari bahwa lagu yang tak pernah release itu seharusnya ada di album  'Aku Sayang Kamu' rilis 1986.

"Mungkin karena liriknya yang terlalu keras maka pihak MUSICA (label Iwan Fals saat itu) tidak berani dan batal menampilkan lagu tersebut. Coba cek di cover album tersebut pada bagian penata musik, ada kata Anissa. Tampaknya lagu ini sudah siap dimasukkan ke dalam album, namun mendadak dianulir. Tetapi lagu ini sempat diputar di stasiun radio," tulisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement