Selasa 06 Sep 2016 15:23 WIB

Cile Beri Kebebasan Umat Islam Beribadah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Muhammad VI
Foto: Digitaljournal
Masjid Muhammad VI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam merupakan agama yang cukup diterima secara baik di Cile. Sebagai negara yang erat kaitannya dengan budaya Spanyol di Amerika Latin, Cile telah mengenal Islam secara baik.

Istilah mezquita merupakan sebutan bagi masjid dalam bahasa Spanyol yang juga digunakan di Cile. Negara yang berada di bagian barat bawah kawasan Amerika Latin ini memberikan kebebasan secara baik bagi umat Islam untuk menjalankan keyakinannya.

(Baca: Sentuhan Maroko di Masjid Muhammad VI)

Walaupun, jumlah umat Islam di negara mantan diktator Augusto Pinochet ini hanya kurang dari satu persen dari total penduduknya yang berjumlah 16 juta jiwa pada 2012. Katolik merupakan agama dominan di negara ini dengan hampir 67 persen dianut dari seluruh populasi di Cile, sedangkan Protestan dianut 15 persen populasi. Sebagian besar penganut Islam di Cile merupakan para imigran Arab dari kawasan Timur Tengah dan imigran dari Asia Selatan.

(Baca Juga: Masjid Muhammad IV Jadi Pusat Dialog Peradaban)

Namun, diketahui telah banyak penduduk asli Cile yang mengenal secara baik Islam dan memantapkan diri sebagai Muslim. Sayangnya, hingga kini umat Islam di Cile tidak banyak memiliki pilihan masjid yang representatif untuk menjalankan ibadah. Diketahui hanya tiga masjid yang dianggap cukup baik yang terletak di Santiago, Iquique, dan Coquimbo yang juga dikenal sebagai Masjid Muhammad VI dan Pusat Kebudayaan Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement