Rabu 31 Aug 2016 18:48 WIB

Islam Sembuhkan Depresi Berat Jamillah Taha

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
 Muslimah mualaf (ilustrasi).
Foto: theage.com.au
Muslim Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamillah dibesarkan dalam lingkungan keluarga Kristen di Australia. Semasa kecilnya, ia kerap menjadi bulan-bulanan murid lainnya di sekolah. Sementara di rumah, ia juga sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari kakak laki-lakinya, baik secara fisik maupun mental. Sayangnya, orang tuanya justru acuh tak acuh saja atas semua pengalaman buruk yang ia alami tersebut.

Yang lebih memiriskan lagi, ketika Jamillah berusia 13 tahun, ia sempat menjadi korban pelecehan seksual oleh sepupunya selama berbulan-bulan. “Saya benar-benar kehilangan rasa percaya diri sejak saat itu. Beban psikologis yang harus saya hadapi sungguh berat,” ujarnya.

Selepas remaja, Jamillah bertemu dengan seorang pria Muslim bernama Taha. Ia pun jatuh cinta kepada lelaki tersebut. Awalnya, ayah dan ibunya tidak merestui keinginannya untuk menikah dengan Taha. Akan tetapi, kegigihannya memperjuangkan hubungan dengan pria itu akhirnya mampu meluluhkan hati kedua orang tuanya.

“Ayah dan ibu akhirnya mau menerima Taha. Kami pun menikah,” kata Jamillah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement