REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Sistem pendidikan yang dikembangkan di India begitu modern, yakni kurikulum Davis-inizami. Sistem pendidikan ini sudah dirintis sejak pertengahan abad ke-17. Urangzeb (Alamgir I), Kaisar Mogul keenam, berupaya menemukan sintesis terbaik antara sufisme India dan ajaran ulama Islam.
Pada 1683 berdiri madrasah di Lucknow di bawah bimbingan Maulana Nizamudin dan Maulana Muhammad Sahalawi.
Sepanjang waktu para santri belajar, bukan hanya fikih, melainkan juga nahu dan saraf, filsafat, matematika, tafsir, hadis serta prinsip-prinsip dan sejarah sufisme.
(Baca: 4 Tahapan Perkembangan Islam di India)
Hingga kini, silabus Davis-inizami masih diterapkan di banyak sekolah India dan Pakistan. Mutu pendidikan yang dikembangkan oleh Muslim di India diakui. Madrasah Deoband yang berdiri pada 1867, umpamanya, memiliki reputasi internasional. Mahasiswa berdatangan dari berbagai penjuru dunia ke Kota Deoband.
Kurang dari satu dekade kemudian, Sayid Ahmad Khan mendirikan Mohamme dan Anglo-Oriental College (MAOC) di Aligarh yang berkembang menjadi Moeslem University of Aligarh. Pada abad ke-20, per kembangan lembaga-lembaga pendidikan ini semakin pesat.
Perkembangan lembaga pendidikan dapat dilihat, misalnya, ketika Universitas Islam Aligharh mendirikan pusat riset Islam dan sejarah negara-negara Asia Barat. Lembaga ini menerbitkan majalah dalam bahasa Urdu dan buletin dalam bahasa Inggris.
Di samping itu, terdapat Universitas Osmania di Hyderabad, Jamia Millia Islamia di Delhi, Universitas Delhi, Universitas Madras, dan Bombay.
Lembaga riset tingkat doktoral terdapat di Patna, Darul Ulum di Deoband, Nahwatul Musannafeen di Delhi, dan lembaga riset Islam di Bombay. Prestasinya dalam bidang pendidikan memberikan arti bagi pengembangan Islam secara keseluruhan hingga saat ini.