Senin 22 Aug 2016 14:53 WIB

Lynne M Mcglynn-Aisha, Ateis yang Bersyahadat

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto: pexels
Segelas bir beralkohol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Berbagai peristiwa buruk mulai menimpa hidupnya. Mulai dari pelecahan seksual, hingga berbagai penyiksaan fisik dan verbal yang tidak dapat dia ungkapkan dengan kata-kata. Semua kenangan mengerikan itu terus membekas dalam ingatan Lynne sampai hari ini. Malang betul nasibnya, belakangan dia mengetahui jika dirinya ternyata anak hasil korban perkosaan. “Kenyataan ini lebih menyakitkan lagi,” katanya memaparkan. 

Sejak lari dari rumah, mulailah Lynne menjalani kerasnya kehidupan jalanan secara berpindah-pindah dari Kanada, Amerika Serikat, sampai ke Meksiko. Semua pekerjaan buruk pun dilakukannya, mulai dari mencuri, menipu, melacur, mengedarkan narkoba, hingga menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang. Kehidupan semacam itu dilaluinya selama kurang lebih 10 tahun.

Dalam kurun waktu tersebut, batin Lynne selalu diliputi kegundahan. Nasib buruk seolah-olah tidak mau lepas dari hidupnya. Ketika berada di Meksiko, Lynne sempat masuk bui. Di dalam penjara, dia diperkosa beramai-ramai (gang rape) oleh sejumlah oknum polisi federal setempat.

Dalam keterpurukan, ia mengutuk Tuhan dan tak lagi memercayai keberadaannya. “Selama hidup di jalanan, aku mencapai titik nadir paling rendah dalam hidupku,” ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement