Sabtu 20 Aug 2016 18:06 WIB

JK Ingin Jadikan Indonesia Pusat Peradaban Islam

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia berencana akan membangun Universitas Islam Internasional. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Universitas Islam Internasional tersebut akan dijadikan sebagai pusat peradaban pembelajaran dan kajian Islam.

Sebab, JK menilai pusat peradaban di Timur Tengah yang selama ini menjadi tempat belajar mahasiswa Indonesia telah hancur akibat konflik di negara-negara tersebut.

"Karena itulah pikiran ide tadi pengembangan universitas Islam di sini itu lebih baik, karena memang agak sulit berbicara apabila kita ingin mengirim anak kita sekolah di Yaman, di Suriah, di Saudi, Nigeria apalagi Mesir dewasa ini," kata JK saat menghadiri peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (20/8).

Pembangunan universitas sebagai tempat pembelajaran akhlak serta peradaban ini dinilai sangat penting bagi umat Islam. Sehingga dapat meningkatkan keilmuan, khususnya agama bagi generasi muda saat ini.

"Pada saat Islam di negara-negara Timur Tengah tidak lagi menghargai peradaban dan akhlak, apalagi yang bisa kita pelajari dari sana (Timur Tengah)? Kalau belajar fiqh di mana-mana kita bisa belajar fiqh, belajar aqidah di mana pun kita bisa belajar, tapi akhlak dan peradaban betul-betul kita harus melihat praktek," kata JK.

Baca juga,  Meninggikan Kembali Peradaban Islam.

Dengan adanya universitas Islam ini, kata dia, dapat menunjukan kemampuan bangsa Indonesia dalam meningkatkan ilmu agama. Ia pun juga mendorong peran Pondok Pesantren Gontor dalam memajukan bangsa Indonesia sebagai tempat pembelajaran Islam.

Lebih lanjut, JK mengatakan, konflik yang terjadi di negara-negara Timur Tengah menyebabkan mayoritas masyarakatnya mengungsi ke negara-negara di Eropa. Mengungsinya masyarakat Timur Tengah ke Eropa ini, kata JK, demi mendapatkan kesejahteraan atau perekonomian yang lebih baik serta merasakan keamanan.

"Tapi saya katakan juga apabila hijrah ke Indonesia tapi tidak ada yang mau ke Indonesia karena ekonomi kita tidak maju jadi mereka ingin ingin mendapat kerja yang lebih baik di Eropa lebih aman," kata JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement