REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jelang musim kurban penjualan hewan kurban meningkat. Masyarakat pun diimbau agar bisa membedakan hewan kurban yang sehat dan tidak.
Kasi Keswan dan Kesmavet, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya, Drh Nina Kurniada mengatakan, masyarakat yang akan membeli hewan kurban bisa memeriksanya secara kasat mata. Secara fisik penampilan hewan yang sehat nampak beda dengan yang tidak sehat.
"Hewan yang sehat secara fisik matanya bening, tidak mengeluarkan lendir dan kulitnya halus," kata Drh Nina kepada republika.co.id, Senin (15/8).
Selain itu, tubuh hewan tegak saat berdiri. Pada tubuhnya tidak ada bekas luka. Namun, untuk lebih mudahnya pembeli bisa memilih hewan kurban yang sudah diberi tanda sehat oleh Bidan Peternakan.
Jika pembeli tidak bisa membedakan hewan kurban yang sehat dan tidak sehat, disarankan membeli hewan yang sudah diperiksa saja. Ia menerangkan, pemeriksaan hewan kurban akan dilaksanakan dua pekan sebelum hari raya Idul Adha.
Setelah diperiksa hewan-hewan kurban tersebut diberi pin sehat. Pin tersebut menjadi tanda untuk hewan kurban yang sudah diperiksa kesehatan dan kelayakannya. Selain pin, hewan kurban juga dilengkapi surat bukti pemeriksaan hewan.
"Hewan yang tidak sehat tidak diberi pin, hewan tersebut juga dilarang diperjualbelikan," ujar Drh Nina.
Tahun lalu ada sekitar 3.000 ekor sapi yang diperiksa kesehatannya. Tahun ini pun sudah tersedia 3.000 pin. Jadi targetnya sekitar 3.000 ekor sapi kurban akan diperiksa kesehatannya tahun ini.