Senin 08 Aug 2016 17:20 WIB

UIN Syarif Hidayatullah Dukung Penuh Mahasiswa Penghafal Alquran

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Dede Rosyada mengatakan kampusnya memberi dukungan penuh bagi mahasiswa penghafal Alquran. Terbukti, Sebanyak 50 calon mahasiswa dari berbagai pondok pesantren di seluruh Indonesia yang hafal Alquran (hafiz) lulus seleksi masuk Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatulah.

Dede menjelaskan UIN Syarif Hidayatullah bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dalam hal ini Direktorat Pendidikkan Diniyah dan Pondok Pesantren melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). “Selain berprestasi, para santri yang bisa mendapatkan beasiswa ini disyaratkan sudah hafiz maupun hafizah,” kata Dede kepada republika.co.id, Senin (8/8).

Dede mengatakan kriteria bagi para hafiz maupun hafizah yang lulus seleksi tidak hanya mereka yang telah menghafal sebanyak 30 juz. Calon mahasiswa yang baru menghafal 10 atau 20 juz juga diberikan kesempatan denngan syarat setelah di asrama mereka melanjutkan hafalan hingga 30 juz.

Menurut Dede, para penghafal Alquran layak diberikan jalur khusus memasuki perguruan tinggi khsusnya di program studi kesehatan.  Orang yang belajar di ilmu kesehatan itu dituntut untuk memiliki kemampuan menghafal yang baik.

“Nilai lebih dari pengafal Alquran itu pasti memiliki kepintaran yang lebih. Mereka memiliki tradisi menghafal yang baik,” kata Dede.

Dede menjelaskan, setiap tahun beasiswa dibuka bagi 50 orang santri untuk empat program studi di Fakultas Ilmu Kedokteran dan Kesehatan (FKIK). Keempat Prodi tersebut yaitu keperawatan, farmasi, kedokteran dan kesehatan masyarakat.

Setelah menyelesaikan perkuliahan, Menurut Dede, para santri akan mengabdi di pesantren tempat asal mereka masing-masing. “selama ini pondok pesantren dinilai sebagai lembaga pendidikan kumuh dan kotor, para lulusan dari FKIK ini nantinya diharapkan dapat membuat lingkungan pesantren jadi bersih,” kata Dede menambahkan.

Kendati sudah berjalan sejak 2006 silam, Dede mengaku, program seleksi penerimaan calon mahasiswa melalui jalur penghafal Alquran ini belum dibuka untuk program studi lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement