Sabtu 06 Aug 2016 14:55 WIB

‎Ulama Indonesia Diharapkan Beri Materi Pengajian di Masjidil Haram

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Masjidil Haram
Foto: Republika/Muhammad Subarkah
Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia Samsul Maarif menyarankan pemerintah agar mengatur bagaimana jamaah haji Indonesia bisa mendapatkan pencerahan rohani dan kajian keagamaan di dua masjid haramain, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Pencerahan tersebut sebaiknya dilakukan oleh ulama-ulama Indonesia mengingat jamaah haji Indonesia merupakan jamaah yang paling besar jumlahnya.

"Ulama yang akan memberikan pencerahan keagamaan sebaiknya ditunjuk secara resmi dari pemerintah sehingga terkoordinasi secara baik dan bagian dari program pemerintah," ujarnya, Sabtu (6/8).

Samsul beralasan, penunjukan tersebut agar materi-materinya tersistem dan untuk menghindari kesalahpahaman di kalangan jamaah haji Indonesia.  Samsul berharap Menteri Agama secepatnya menyampaikan hal ini kepada pemerintah Arab Saudi.

Jamaah haji sangat berharap bisa mengikuti pengajian di masjid yang termulia. Dia berharap jamaah haji selama di Masjid Haram tidak hanya melakukan ibadah mahdhah semata, tetapi bisa meningkatkan pemahaman keagamaan.

"Selama ini banyak jamaah haji yang mengikuti pangajian di Masjidil Haram tapi karena bahasanya tidak dipahami, akhirnya banyak yang tidak mau mendengarkan lagi," kata Samsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement