Jumat 05 Aug 2016 09:46 WIB

Masjid Kedua Republik Singapura

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sultan Singapura
Foto: Wikipedia
Masjid Sultan Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Sultan Singapura Kampung Glam, Singapura, menjadi masjid kedua yang dibangun di Republik Singapura dengan desain yang megah dan mewah. Keindahan arsitekturnya membuat masjid ini pada tahun lalu mendapatkan penghargaan dari Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) atas keberhasilannya menarik wisatawan mancanegara. 

Penghargaan itu tak berlebihan. Ini bila melihat desainnya, masjid yang dibangun empat tahun setelah berdirinya Masjid Omar Kampung Malaka, 1924, kaya dengan seni arsitektur. Di tangan sang arsitek Denis Santry, masjid  ini disulap menjadi bangunan menawan dengan gaya Sarasenik atau gaya Gotik Mughal lengkap dengan menara menggantikan masjid lama yang berarsitektur Indonesia. Ada banyak menara terpasang di Masjid Sultan ini.

Jika dilihat dari posisinya, selain sebagai hiasan utama pada bagian eksterior masjid, menara-menara dengan berbagai ukuran ini menjadi penguat sebuah bangunan. Hal itu terlihat dari badan menaranya yang tembus dan menyatu dengan badan bangunan utama masjid. Menara utama yang lebih besar ukurannya di tempatkan dibagian paling pinggir, sementara ukuran menara yang dua kali lebih kecil ditempatkan dengan posisi memagari badan masjid.

Untuk mempercantik tampilan menara yang berfungsi sebagai paku bumi ini, ujungnya dilancipkan dan pinggirannya diberi anak pagar dengan bentuk kepingan. Untuk menyempurnakan tampilannya, menara-menara ini diberi tiga corak warna. Warna cokelat muda, merah bata, dan hitam.

 

Warna cokelat hampir menutupi setiap badan menara sementara warna merah bata atau jingga dan hitam digunakan pada bagian-bagian kecil yang terdapat pada eksterior masjid. Selain pada bagian eksterior masjid yang mengadopasi gaya Mughal, bagian interior pun menampilkan hal yang sama.

Pilar-pilar setengah lingkaran tertanam di ruang utama masjid yang membentuk sekat ruangan utama dengan luas sekitar 2.000 meter persegi ini. Meski demikian, tiang-tiang penyangga yang bentuknya saling menyambung ini tidak membuat ruangan utama sempit karena total luas keseluruhan masjid ini sekitar 4.109 meter persegi.

Dari sekian banyak warna yang terdapat pada bagian dalam masjid, warna yang paling berkesan ada pada mihrabnya yang berbalut warna hijau muda dengan aksen warna emas di bagian-bagian ornamen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement