Senin 01 Aug 2016 18:37 WIB

Al Irsyad Harap Kerusuhan Tanjung Balai tak Menular ke Daerah Lain

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Achmad Syalaby
Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pascakerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7).
Foto: Antara/Anton
Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pascakerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Abdul Jaidi mengharapkan kerusuhan berbau suku antargolongan, ras dan agama (SARA) seperti di Tanjung Balai, Sumatra Utara terjadi di daerah lain. Umat Islam diminta tidak mudah percaya berita yang ada media sosial (Medsos).

"Kepada umat Islam apabila ada berita seperti itu (negatif) dicek keakuratannya," ujar Jaidi kepada Republika.co.id, Senin (1/8). Dia mengimbau umat Islam untuk mengklarifikasi berita yang didapatkaan dari medsos sehingga tidak mudah terpancing oleh isu yang disebarkan.

Sebelumnya, kerusuhan berbau SARA terjadi Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7). Akibatnya, sejumlah tempat ibadah dibakar.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut isu negatif yang diposting melalui Medsos salah faktot pemicu kerusuhan. Saat ini Polri sedang mengusut hal tersebut.Jaidi menilai, perkembangan Medsos saat ini sangat pesat. Namun, ada informasi yang disajikan mengandung unsur kebenaran ada pula yang negatif.

Di samping itu, lanjut Jaidi, masyarakat di luar Islam agar lebih berhati-hati terhadap hal yang menjadi simbol agama Islam seperti azan yang menggunakan pengeras suara."Kalau ada hal yang mengganggu, komunukasikan dengan pendekatan santun," katanya.

Jaidi pun meminta tokoh agama di semua daerah di Indonesia menunjukkan perannya. Mereka harus selalu menjaga komunikasi antar agama agar tercipta kerukunan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement